Nama Kang Bahar dengan cepat dikenal di seluruh terminal. Kang Bahar diakui sebagai pedagang asongan pertama yang melawan para pengganggu terminal.
Pembangkangan Kang Bahar membuat seluruh preman di terminal mengejarnya.Akhirnya terjadilah perkelahian antara Kang Bahar dengan gerombolan preman di terminal.
Meski kalah jumlah, Kang Bahar tetap tidak takut dan terus melayani para preman sendirian.
Baca Juga:Sinopsis Drama Korea Joseon Chef Siap Tayang di ViuDaftar Pemeran Drama Korea Miss Night And Day Lengkap dengan Biografinya
Setelah melalui perjuangan yang berat, Kang Bahar berhasil mengalahkan para preman tersebut satu per satu. Karena kemenangan ini, kendali preman di terminal hilang, dan Kang Bahar menjadi penguasa terminal yang baru.
Kang Bahar, bos baru, tak mau mengikuti jejak pendahulunya yang hanya mementingkan penghasilan pribadi dan mengabaikan penderitaan para pedagang di terminal.
Kang Bahar mengacu pada jenis kekuasaan barunya sebagai sebuah perusahaan di mana setiap orang yang terlibat harus merasa mendapat keuntungan, dengan pemegang saham menerima imbalan uang dan pedagang menerima jaminan keamanan.
Selain dealer, pengemudi mendapat keuntungan dari bantuan mereka dalam mencari penumpang.
Inilah gaya kekuasaan Kang Bahar yang tidak boleh ada pihak yang gusar atau merasa dirugikan.
Seiring berjalannya waktu, kekuasaan Kang Bahar meluas melampaui terminal. Kang Bahar memperluas wilayahnya hingga melampaui stasiun, hingga ke jalanan dan pasar.
Kang Bahar menekuni bisnis ini hingga tak ada seorang pun yang berani mengganggu wilayahnya.
Baca Juga:Jadwal Tayang Drama Korea Miss Night And Day dari Episode 1-16 di NetflixJadwal Tayang High School Return Of A Gangster dari Episode 1-8
Hingga pada akhirnya terjadi sebuah kejadian yang membuat Bahar patah hati karena istri tercintanya meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Sepeninggal istri tercintanya, Kang Bahar memutuskan untuk pensiun dari perusahaan yang telah membesarkannya. Musmohon hanya menerima pengumuman pensiun Kang Bahar secara langsung.
Pada saat yang sama, Kang Bahar melimpahkan kendali atas pelabuhan, jalan raya, dan kawasan pasar kepada Musmohon.
Kang Bahar pensiun karena sebelum istrinya meninggal, dia menyatakan akan menunggunya di surga. Kang Bahar percaya jika ia terus menjadi preman, ia tidak akan bisa bertemu istrinya di surga.
Beberapa tahun setelah istrinya meninggal, Kang Bahar pun menyusul istrinya ke surga.
Kang Bahar sedikit demi sedikit berusaha memperbaiki kehidupannya setelah pensiun. Kang Bahar mulai mempelajari agama, antara lain shalat, puasa, dan amalan lainnya.