Sistem NFT (Nutrient Film Technique): Sistem ini menggunakan pipa-pipa yang disusun secara miring sebagai tempat tumbuh bagi tanaman.
Larutan nutrisi mengalir melalui pipa-pipa tersebut sehingga akar tanaman mendapatkan pasokan nutrisi secara terus-menerus. Sistem ini cocok untuk tanaman dengan akar yang pendek seperti selada.
Pilihlah sistem hidroponik yang sesuai dengan ruang yang tersedia, anggaran yang dimiliki, dan jenis tanaman yang ingin kamu tanam.
4. Siapkan Nutrisi yang Tepat
Baca Juga:3 Resep Tongseng Kambing untuk Menu Idul Adha yang Menggugah Selera10 Manfaat Batu Giok untuk Kesehatan, Nomor 7 bisa Meningkatkan Kesehatan Jantung
Nutrisi yang tepat sangat penting dalam menanam sayuran hidroponik. Nutrisi ini akan menjadi pengganti dari nutrisi yang biasanya diperoleh tanaman dari tanah. Nutrisi hidroponik biasanya tersedia dalam bentuk larutan yang mudah larut dalam air.
Anda bisa memilih untuk membeli nutrisi hidroponik yang sudah jadi di pasaran, atau jika ingin lebih hemat Anda juga bisa membuat sendiri nutrisi hidroponik menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat seperti pupuk NPK (nitrogen, fosfor, kalium) dan mikro nutrien seperti magnesium, kalsium dan zat besi.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan nutrisi hidroponik dengan teliti dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan. Kualitas nutrisi yang baik akan memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.
5. Atur pH dan Kadar Nutrisi dengan Benar
Selain memastikan nutrisi yang cukup, penting juga untuk mengatur pH dan kadar nutrisi dalam larutan dengan benar. pH larutan nutrisi sebaiknya berada dalam rentang yang ideal untuk tanaman biasanya antara 5,5 hingga 6,5. pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menghambat penyerapan nutrisi oleh tanaman.
Selain itu, pastikan juga kadar nutrisi dalam larutan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kadar nutrisi yang tidak seimbang dapat menyebabkan tanaman mengalami stres dan mengganggu pertumbuhan mereka.
Lakukan pengukuran pH dan kadar nutrisi secara berkala menggunakan alat pengukur pH dan TDS (Total Dissolved Solids) yang tersedia di pasaran.
6. Pantau Tanaman dengan Teliti
Langkah terakhir adalah memantau tanaman secara berkala untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dengan baik dan sehat. Perhatikan apakah ada tanda-tanda kekurangan nutrisi, penyakit atau serangga yang mengganggu. Jika ada masalah, segera ambil tindakan untuk mengatasinya sebelum menjadi lebih parah.