Etimologi Farmasi
Istilah “farmasi” merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yakni “Pharmacy”. Sedangkan kata “Pharmacy” berasal dari kata Yunani kuno “pharmacon” yang berarti “obat”. “Farmacie” (bahasa Prancis” dan “Pharmakeia” (bahasa Latin) adalah bentuk-bentuk awal lainnya dari sejarah Kata “Farmasi”.
Sejarah Farmasi
Sejarah Farmasi dan kedokteran sangat dipengaruhi oleh paea tokoh seperti Hippocrates (450-370 SM), Dioscorides (abad ke-1 M) dan Galen (120-130 M).
Hippocrates (450-370 SM) adalah seorang dokter Yunani yang sangat dihargai karena secara ilmiah memperkenalkan ilmu farmasi dan kedokteran. Selain itu, Hippocrates mensistematisasikan pengobatan, menyusul uraian tentang ratusan jenis obat yang berbeda, dan dijuluki sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”.
Baca Juga:Jadwal Tayang Drama Korea Connection dari Episode 1-14Disperindag Jabar Dorong Pelestarian dan Pengembangan Industri Kulit Garut
Dioscorides (abad ke-1 M) adalah seorang ahli botani Yunani yang hidup pada abad pertama Masehi. Ia juga orang pertama yang menerapkan ilmu tanaman pada bidang farmasi, dengan menerbitkan ‘De Materia Medika’. Dioscorides memelopori bidang farmakognosi, menciptakan obat-obatan seperti napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan cinnamon.
Galen (120-130 M) adalah seorang dokter dan apoteker Yunani yang memegang kewarganegaraan Romawi. Galen paling dikenal karena telah menciptakan sistem pengobatan, fisiologi, dan patologi yang menetapkan norma-norma yang diikuti selama 1500 tahun. Galen juga dinobatkan sebagai pengar ang buku terbanyak pada masanya, dengan penghargaan atas 500 publikasi bukunya tentang ilmu kedokteran-farmasi dan 250 tulisan tambahan tentang filsafat, hukum, dan tata bahasa. Hasil karya si bidang farmasi uraian tentang persediaan obat-obatan, yang sekarang dikenal sebagai farmasi galenik.
Pilihan Karir Menjanjikan untuk Lulusan Farmasi selain Apoteker
1. Peneliti
Setelah lulus dari jurusan farmasi, Kamu dapat bekerja sebagai peneliti untuk pengembangan obat di Indonesia. Dengan demikian, Kamu dapat berkontribusi terhadap kemajuan ilmu farmasi.
Terdapat peluang kerja bagi peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan laboratorium klinik.
Selain itu, lulusan D3 farmasi juga bisa bekerja di perusahaan sebagai analis laboratorium.