CIREBON, RAKCER.ID – Banyak orang saat ini mengaitkan semua masalah dan keluhan emosional dengan konsep inner child, yang merujuk pada bagian dari diri kita yang menyimpan pengalaman, emosi, dan pemikiran dari masa kanak-kanak kita.
Namun, menurut Dr. Jiemi Ardian, seorang dokter yang aktif di TikTok dengan akun @jiemiardian, mengaitkan semua keluhan emosional dengan inner child tampaknya tidak akurat.
Tidak ada yang salah dengan konsep inner child; banyak konten yang menjelaskan konsep ini. Anak-anak dalam kita dapat membantu kita memahami beberapa bagian diri kita, terutama yang terkait dengan masa kecil kita. Namun, masalah emosional bukan hanya hasil dari peristiwa masa lalu atau pengalaman masa kecil.
Baca Juga:Mengapa Rasa Lelah Berkepanjangan Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Mental?Empati dan Kepribadian Narsistik, Mengapa Sulit Membangun Hubungan Sehat?
Dr. Jiemi Ardian menekankan bahwa masalah emosional adalah fenomena yang jauh lebih kompleks. Percaya atau tidak, ada orang-orang yang memiliki latar belakang yang baik, keluarga yang mendukung, dan lingkungan yang sehat, namun mereka tetap mengalami masalah kesehatan mental.
Contoh Kasus: Latar Belakang Baik Tapi Tetap Bermasalah
Ambil contoh, seseorang yang tumbuh dalam keluarga yang jarang menyaksikan konflik atau pertengkaran, baik di antara keluarga dekat maupun kerabat jauh. Mereka mungkin tidak pernah mengalami situasi toxic seperti gosip atau konflik yang berlebihan. Meski demikian, mereka masih bisa bergelut dengan masalah kesehatan mental. Bagaimana mungkin? Dan itu terjadi.
Sayangnya, orang-orang dalam situasi ini sering kali takut mencari bantuan dari psikolog atau psikiater karena khawatir masalah mereka akan terbuka dan menimbulkan stigma. Padahal, mereka mungkin memang membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
Trauma tidak selalu berasal dari orang tua atau masa kecil; itu bisa berasal dari berbagai peristiwa lain dalam hidup. Selain itu, faktor-faktor seperti genetika, lingkungan, pola makan, dan kadar vitamin D juga memainkan peran penting dalam kesehatan mental seseorang.
Tantangan kesehatan mental tidak membeda-bedakan berdasarkan latar belakang seseorang. Bahkan orang yang berasal dari keluarga baik-baik dan memiliki segalanya, baik secara ekonomi maupun sosial, dapat mengalami tantangan kesehatan mental.