Pentingnya Pemahaman yang Lebih Luas
Penting bagi setiap orang untuk memahami bahwa masalah kesehatan mental itu kompleks dan dapat menyerang siapa saja, terlepas dari latar belakang pendidikan atau lingkungan keluarga mereka.
Menyederhanakan masalah emosional hanya dengan konsep inner child dapat mengabaikan faktor-faktor penting lainnya yang berkontribusi terhadap kesehatan mental.
Masalah kesehatan mental adalah isu yang serius dan multifaset. Memahami bahwa keluhan emosional tidak selalu berakar pada inner child adalah langkah penting dalam menangani kesehatan mental secara lebih efektif.
Baca Juga:Mengapa Rasa Lelah Berkepanjangan Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Mental?Empati dan Kepribadian Narsistik, Mengapa Sulit Membangun Hubungan Sehat?
Jangan biarkan stigma menghalangi Anda untuk mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan mencari bantuan profesional adalah tindakan bijak dan kuat.
Dengan memahami bahwa kesehatan mental dipengaruhi oleh berbagai faktor, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesejahteraan emosional kita dan mengatasi masalah yang mungkin timbul.
Saat ini, banyak orang mengaitkan semua masalah dan keluhan emosional dengan konsep inner child. Konsep ini merujuk pada bagian dari diri kita yang menyimpan pengalaman, emosi, dan pola pikir dari masa kanak-kanak.
Namun, menurut Dr. Jiemi Ardian, seorang dokter yang aktif di TikTok dengan akun @jiemiardian, menghubungkan setiap keluhan emosional dengan inner child tampaknya tidak akurat.
Banyak konten yang menjelaskan gagasan tentang inner child, dan memang tidak ada yang salah dengan konsep ini.
Inner child dapat membantu kita memahami beberapa aspek dari diri kita, terutama yang berkaitan dengan pengalaman masa kecil. Namun, masalah emosional tidak semata-mata disebabkan oleh peristiwa masa lalu atau pengalaman masa kecil.
Dr. Jiemi Ardian menekankan bahwa masalah emosional adalah fenomena yang jauh lebih kompleks. Percaya atau tidak, ada orang-orang yang memiliki latar belakang yang baik, keluarga yang mendukung, dan lingkungan yang sehat, namun mereka tetap mengalami masalah kesehatan mental.
Contoh Kasus: Latar Belakang Baik Tapi Tetap Bermasalah
Baca Juga:Mengapa Penting untuk Paham dengan Diri Sendiri dan 5 Tanda-Tanda Kamu Sudah MencapainyaMengapa Merasa Insecure dengan Tubuh Berbahaya? Kenali Dampaknya dan Cara Mengatasinya
Ambil contoh, seseorang yang tumbuh dalam keluarga yang jarang menyaksikan konflik atau pertengkaran, baik di antara keluarga dekat maupun kerabat jauh. Mereka mungkin tidak pernah mengalami situasi toxic seperti gosip atau konflik yang berlebihan. Meski demikian, mereka masih bisa bergelut dengan masalah kesehatan mental. Bagaimana mungkin? Dan itu terjadi.