Cirebon,Rakcer.id – Pabrikan sepeda motor asal Italia, Ducati, mengakui penyesalan mereka atas kontrak yang pernah diberikan kepada legenda MotoGP, Valentino Rossi.
Kepada media lokal, Davide Tardozzi, Manajer Ducati, mengungkapkan bahwa pada masa itu Ducati belum siap untuk mengelola bakat sebesar Rossi, yang mencatat hanya sedikit prestasi selama masa kontraknya, termasuk satu kali finis ketiga dan dua kali runner-up.
Kontrak Rossi beberapa waktu lalu dianggap sebagai langkah yang keliru oleh Ducati, yang juga mengalami kegagalan serupa ketika memasukkan Jorge Lorenzo dalam tim. “Kami sudah melakukan kesalahan yang sama dengan Lorenzo, kala itu kami juga tidak siap,” tutur Tardozzi dalam wawancaranya dengan Bar Sport yang dilansir oleh GPone.
Baca Juga:Sahroni Tolak Tegas Penawaran untuk Menjadi Wakil Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 202410 Skincare Anti-Polutan yang Bisa Lindungi Kulit dari Polusi
Namun, situasi berbeda kini terlihat di paddock Ducati. Di bawah pengaruh kinerja yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir, termasuk meraih gelar juara dunia selama dua musim, Ducati kini berada pada fase yang kuat. Prestasi ini semakin diperkuat dengan bergabungnya Marc Marquez dari Honda musim ini, yang telah menunjukkan penampilan luar biasa dengan motor Desmosedici GP23, dengan meraih podium dalam beberapa kejuaraan, seperti sprint race.
Kedatangan Marquez yang sinonim dengan kebangkitan juga ditemani oleh Francesco Bagnaia, seorang pembalap yang kini menjadi salah satu bintang Ducati. Bersama-an, mereka diibaratkan sebagai dua matahari yang menggabungkan kekuatan di lintasan balap.
Tardozzi menegaskan, dengan pengalaman saat ini dan kesiapan manajemen, Ducati kini tidak hanya siap untuk menghadapi tantangan dalam merawat pembalap bintang, tetapi juga bersaing pada tingkat yang lebih tinggi di kancah MotoGP.
Pernyataan ini jelas menegaskan evolusi Ducati dari masa-masa sebelumnya dan memperlihatkan bahwa mereka telah belajar banyak dari kesalahan masa lalu, serta kini lebih optimis dengan komposisi pembalap dan kinerja teknis pabrikan.