Jakarta,RAKCER.id– Kasus narkoba yang melibatkan nama besar di dunia musik Indonesia kembali terjadi.
Kali ini, Virgoun, dihujat publik ketika detail dari penangkapannya terungkap oleh Kepala Polres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi.
Penyanyi tersebut telah resmi disebut sebagai tersangka karena pemakaian narkoba.
Dalam pengungkapan yang terjadi pada Selasa, 25 Juni 2024, Virgoun memberikan alasan tak terduga mengenai konsumsi zat terlarang tersebut.
Baca Juga:Sahroni Tolak Tegas Penawaran untuk Menjadi Wakil Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 202410 Skincare Anti-Polutan yang Bisa Lindungi Kulit dari Polusi
Menyatakan tujuan diet sebagai penyebab, Virgoun disebut meraih kembali pada narkoba untuk membantunya menurunkan berat badan.
“VTP mengaku resor ke penggunaan narkoba karena ingin mengecilkan angka timbangannya,” kata Syahduddi saat konferensi pers.
Lebih menggemparkan, bukan kali ini saja Virgoun terlibat dalam dunia obat terlarang.
Dikabarkan pernah bersentuhan dengan kebiasaan serupa 12 tahun yang lalu, Virgoun kembali tenggelam dalam perilaku old habit meski sempat berhenti.
Sosok lain yang terjaring dalam kasus yang sama, seorang perempuan berinisial PA, juga merupakan pelaku pemakaian narkotika, namun dengan motivasi berbeda.
Menurut Kombes Syahduddi, PA beralasan penggunaan zat tersebut bertujuan untuk menjaga stamina.
Operasi penangkapan yang berlangsung di wilayah Ampera, Jakarta Selatan, ragam barang bukti berhasil diamankan, termasuk narkoba jenis sabu dan alat isapnya.
Baca Juga:7 Rekomendasi Bedak untuk Kulit Kering yang Ringan dan BagusManfaat Daun Pandan Wangi untuk Kesehatan dan Merawat Rambut
Predikat tersangka sekarang melekat pada Virgoun dan PA, menggegerkan penggemar dan masyarakat luas.
Kasus ini menyoroti lagi sisi gelap dari dunia hiburan, di mana tekanan untuk memenuhi standard estetika kerap kali mendorong individu ke dalam pilihan hidup yang berisiko tinggi.
Pembelaan Virgoun tentang penurunan berat badan menjadi pembuka mata akan betapa berbahayanya standard kecantikan dan performa yang memaksa banyak orang mencari jalan pintas melalui penggunaan zat adiktif.