Jakarta, Rakcer.id – Jakarta Barat menjadi saksi atas meningkatnya angka perceraian yang mencapai angka yang mengkhawatirkan.
Dari awal tahun hingga Juni 2024, Pengadilan Agama di kawasan ini telah mencatatkan tidak kurang dari 1.943 kasus perceraian, termasuk baik gugatan cerai yang diajukan oleh istri maupun talak yang diajukan oleh suami.
Menurut Aminuddin, humas Pengadilan Agama Jakarta Barat, jumlah tersebut mencakup 1.287 gugatan dari istri dan 355 talak dari suami, yang tercatat hingga 26 Juni 2024.
Baca Juga:Kuburan Tentara Israel Mengepulkan Asap: Netijen Indo : Alhamdulillah Itu Azab Dari yang KuasaGaperlu Ribet Lagi, Proses Pembuatan Paspor Akan Semakin Mudah Tanpa Dokumen Fisik KTP dan KK
“Totalnya berjumlah 1.943 hingga tanggal 26 Juni,” ungkap Aminuddin di Kantor Pengadilan Agama Jakarta Barat.
Belum lagi, permasalahan yang ditangani oleh Pengadilan Agama tidak hanya terbatas pada perceraian saja.
Beragam kasus lain seperti izin poligami, pembatalan perkawinan, dan masalah warisan, juga mendominasi daftar tugas mereka.
Namun, hingga tanggal 26 Juni, ada sebanyak 1.605 kasus perceraian yang telah diputus.
Ekonomi yang seret dan perilaku judi online diidentifikasi sebagai alasan utama di balik tingginya angka perceraian ini.
“Mayoritas gugatan cerai berasal dari masalah ekonomi dan maraknya aktivitas judi online,” jelas Aminuddin.
Lebih lanjut, dia mencatat bahwa persoalan ekonomi berkontribusi hampir mencapai 80 persen dari total kasus.
Baca Juga:Manajemen TMII Optimis Bisa Mencapai 300 Ribu Pengunjung Saat Liburan SekolahRumah Pensiun Megah Jokowi di Colomadu Belum Memiliki Izin?
Aminuddin menambahkan bahwa kondisi ini diperparah oleh ketidakmampuan beberapa suami dalam mempertahankan pekerjaan yang stabil, sehingga beban penuh ekonomi keluarga sering jatuh pada istri.
Ditambah lagi, ada fenomena dari beberapa suami yang menggunakan uang mereka untuk berjudi online, menambah beban ekonomi pada rumah tangga yang sudah sulit.
Angka perceraian yang tinggi di Jakarta Barat ini menjadi peringatan keras tentang dampak langsung dari masalah ekonomi yang mencekik dan perilaku berjudi online terhadap kestabilan rumah tangga.