CIREBON, RAKCER.ID- Hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang dapat ditemukan dalam khazanah literatur Melayu-Indonesia.
Karya ini, yang telah ada sejak berabad-abad lamanya, menawarkan kekayaan budaya dan sejarah yang tidak ternilai.
Dalam memahami hikayat, penting untuk mengetahui karakteristik dan kaidah kebahasaan yang menjadi ciri khasnya. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu hikayat, karakteristiknya, serta kaidah kebahasaannya.
Baca Juga:Rumus Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung dan Sisi DatarSelain Untar,Ini 10 Universitas Swasta Unggulan di Jakarta untuk Tahun 2024
Pengertian HikayatHikayat adalah salah satu bentuk prosa tradisional dalam sastra Melayu yang biasanya berisi cerita fiksi atau semi-fiksi.
Kata “hikayat” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘cerita’ atau ‘dongeng’. Di dalam budaya Melayu, hikayat tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat pendidikan, penyebar moral, dan penguat identitas budaya.
Hikayat sering kali menceritakan kisah kepahlawanan, sejarah, atau roman yang bertujuan untuk menonjolkan nilai-nilai budaya dan moral masyarakat pada zamannya. Contoh terkenal dari hikayat antara lain “Hikayat Hang Tuah,” “Hikayat Sri Rama,” dan “Hikayat Abdullah.”
Karakteristik Hikayat1. Berbentuk Prosa LamaHikayat ditulis dalam bentuk prosa lama. Ini berarti bahasanya cenderung klasik dan kaya dengan kosa kata kuno.
Gaya bahasa yang digunakan dalam hikayat sering kali menggunakan ungkapan dan peribahasa yang mungkin sudah jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari saat ini.
2. Mengandung Unsur FiksiSebagian besar hikayat berisi cerita fiksi atau semi-fiksi, meskipun ada juga yang berdasarkan peristiwa nyata dengan tambahan elemen-elemen fantasi. Pahlawan dalam hikayat sering kali memiliki kekuatan atau kemampuan luar biasa yang membedakan mereka dari orang biasa.
3. Bertemakan Kepahlawanan dan KebijaksanaanTema yang dominan dalam hikayat adalah kepahlawanan dan kebijaksanaan. Cerita-cerita ini biasanya menonjolkan karakter utama yang berani, jujur, dan bijaksana dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan. Mereka sering kali digambarkan sebagai panutan atau teladan bagi masyarakat.
Baca Juga:"Sialan" oleh Adrian Khalif dan Juicy Luicy Dominasi Spotify Indonesia di Juni 2024Atta Halilintar Usai Lulus SMA di Umur 29, Berambisi Lanjutkan Pendidikan Tinggi?
4. Mengandung Nilai Moral dan BudayaSetiap hikayat biasanya mengandung nilai moral dan budaya yang ingin disampaikan kepada pembacanya.
Nilai-nilai ini bisa berupa nasihat tentang kebaikan, keadilan, kesetiaan, dan keberanian. Hikayat juga sering kali mencerminkan adat dan tradisi yang berlaku di masyarakat pada saat cerita tersebut ditulis.