JAKARTA,RAKCER.ID – Koalisi Indonesia Maju (KIM) dikabarkan sedang mendorong Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah Jakarta pada tahun 2024.
Namun, manuver politik ini ternyata lebih rumit dari sekadar memindahkan seorang pemimpin populer ke ibu kota.
Sumber di dalam koalisi, yang meliputi partai-partai besar seperti Gerindra, Golkar, dan PAN, menyatakan bahwa gerakan ini sebagian besar dilakukan untuk memudahkan jalan bagi Dedi Mulyadi, politisi dari Gerindra, dalam Pilkada Jawa Barat.
Baca Juga:Kuburan Tentara Israel Mengepulkan Asap: Netijen Indo : Alhamdulillah Itu Azab Dari yang KuasaGaperlu Ribet Lagi, Proses Pembuatan Paspor Akan Semakin Mudah Tanpa Dokumen Fisik KTP dan KK
“Ridwan Kamil memiliki elektabilitas tinggi di Jawa Barat yang membuatnya menjadi kompetitor berat bagi Dedi Mulyadi,” ungkap Efriza, pengamat politik dari Citra Institute.
Menurut Efriza, pemilihan RK di Jakarta bukan hanya untuk memenangkan Jakarta, tetapi juga untuk menguatkan posisi Gerindra di Jawa Barat dengan mengurangi persaingan untuk Dedi Mulyadi.
“Ini adalah strategi jangka panjang Gerindra untuk memperkuat pengaruhnya di kedua wilayah,” jelas Efriza.
Skenario ini juga membuka peluang untuk partai-partai lain dalam KIM untuk mendukung calon wakil gubernur di Jawa Barat, jika RK benar-benar maju di Jakarta.
Hal ini nampaknya akan mempengaruhi dinamika politik dan kekuatan partai-partai tersebut di masa mendatang.
Golkar, partai yang selama ini mendukung RK, dilaporkan sedang menimbang pilihan mereka dalam penugasan RK, yang dijadwalkan akan diumumkan bulan Juli 2024.
drus Marham, anggota Golkar, mengkonfirmasi bahwa RK telah menerima dua tugas pencalonan, yang menunjukkan intensitas pertarungan politik yang akan terjadi.
Baca Juga:Manajemen TMII Optimis Bisa Mencapai 300 Ribu Pengunjung Saat Liburan SekolahRumah Pensiun Megah Jokowi di Colomadu Belum Memiliki Izin?
Ahmad Riza Patria, dari Partai Gerindra DKI Jakarta, yakin bahwa dukungan koalisi akan membawa RK meraih kemenangan di Jakarta, menambahkan optimisme pada strategi tersebut.
Dengan keputusan ini, koalisi dan partai politik terkait tampaknya sedang mencoba ambil bagian dalam pertarungan politik yang tidak hanya akan menentukan kepemimpinan di dua provinsi besar, tetapi juga akan membentuk kembali peta kekuatan politik regional di Indonesia.