Swedia sangat serius dalam menjaga lingkungan. Negara ini memiliki beberapa undang-undang lingkungan yang paling ketat di dunia.
Misalnya, Swedia melarang penjualan barang plastik sekali pakai dan berkomitmen untuk mendaur ulang setidaknya 99% dari semua sampah domestik. Kesadaran lingkungan yang tinggi ini juga tercermin dalam budaya masyarakat Swedia yang sangat peduli terhadap alam dan keberlanjutan.
6. Festival Midsummer yang Meriah
Midsummer adalah salah satu perayaan terbesar di Swedia. Dirayakan pada akhir Juni, festival ini menandai hari terpanjang dalam setahun dan menandai dimulainya musim panas.
Baca Juga:Mengenal Negara Norwegia, Pendidikan Gratis dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi Denmark, Negara Paling Bahagia Di Dunia
Orang Swedia merayakan Midsummer dengan menari di sekitar tiang maypole, makan makanan tradisional seperti herring, kentang, dan stroberi, serta mengenakan mahkota bunga. Perayaan ini sangat penting dalam budaya Swedia dan mencerminkan hubungan kuat mereka dengan alam.
7. Inovasi dan Teknologi
Swedia adalah rumah bagi banyak inovasi teknologi terkemuka. Selain perusahaan seperti Ericsson dan Spotify, Swedia juga menjadi pionir dalam teknologi pembayaran nirkontak dan transaksi tanpa uang tunai. Bahkan, diperkirakan Swedia akan menjadi negara tanpa uang tunai pertama di dunia pada tahun 2023.
Sistem perbankan dan keuangan Swedia sangat maju, dengan banyak orang yang lebih memilih menggunakan kartu atau aplikasi pembayaran ketimbang uang tunai.
8. Pendidikan yang Inklusif
Sistem pendidikan di Swedia sangat inklusif dan menekankan pada kesetaraan. Semua anak, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki akses yang sama ke pendidikan berkualitas.
Selain itu, universitas di Swedia menawarkan pendidikan gratis atau dengan biaya yang sangat rendah bagi warga negara EU/EEA dan Swiss. Lingkungan akademis di Swedia juga sangat mendorong kreativitas dan pemikiran kritis.
9. Kebijakan Keluarga yang Mendukung
Swedia memiliki salah satu kebijakan cuti parental terbaik di dunia. Orang tua baru berhak mendapatkan cuti parental hingga 480 hari, yang bisa dibagi antara ibu dan ayah.
Cuti ini dibayar sebagian besar oleh negara dan memungkinkan orang tua untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak-anak mereka pada tahun-tahun awal kehidupan mereka. Kebijakan ini juga mendukung kesetaraan gender dengan mendorong partisipasi aktif kedua orang tua dalam pengasuhan anak.