CIREBON, RAKCER.ID – Tahukah Anda bagaimana prospek jurusan farmasi lima tahun ke depan? Jika belum, kini saatnya membuat prediksi awal.
Anda yang belajar di profesi farmasi mungkin khawatir tentang peluang kerja Anda di masa depan.
Namun, dengan meninjau banyak fakta yang dapat dipercaya, Anda bisa mendapatkan wawasan tambahan tentang pekerjaan Anda.
Baca Juga:Tak Hanya Menjadi Apoteker, Ini 5 Pilihan Karir Menjanjikan untuk Lulusan FarmasiTak Hanya Menjadi Apoteker, Ini 5 Pilihan Karir Menjanjikan untuk Lulusan Farmasi
Perlu Anda sadari bahwa jurusan farmasi masih menjadi topik kajian yang menjanjikan.
Ini adalah sesuatu yang mungkin menarik bagi calon mahasiswa atau mahasiswa saat ini di jurusan ini. Apa saja peluangnya? Yuk, intip kemungkinan jurusan farmasi lima tahun ke depan.
Apa Itu Farmasi?
Farmasi merupakan program studi yang mengintegrasikan ilmu kesehatan dan kimia, dengan konsentrasi pada ilmu pengobatan.
Mahasiswa departemen ini akan mempelajari beberapa bidang kedokteran, seperti proses pembuatan dan pembuatan obat dari senyawa kimia agar dapat dimanfaatkan dengan baik dan berhasil.
Jurusan ini sangat ideal bagi siswa yang tertarik pada kesehatan, kimia, kedokteran, dan produk alami (herbal).
Sebagai praktisi kesehatan dan medis masa depan, Anda akan berhubungan dengan orang-orang yang kesakitan, cemas, bingung, atau takut.
Oleh karena itu, kapasitas untuk merasakan dan menunjukkan empati terhadap pasien sangatlah penting.
Baca Juga:
Mahasiswa Jurusan Farmasi juga dituntut mampu mengenal secara visual obat dan komponen dasarnya berdasarkan bentuk, tekstur, dan warna.
Keahlian ini sangat penting, terutama mengingat banyaknya variasi bahan dengan warna serupa.
Penting untuk digarisbawahi bahwa buta warna tidak diperbolehkan sebagai prasyarat untuk menjadi mahasiswa Farmasi karena berkaitan dengan identifikasi materi.
Prospek Jurusan Farmasi 5 Tahun Kedepan
1. Meningkatnya Kebutuhan akan Tenaga Ahli Farmasi
Populasi global terus bertambah, begitu pula jumlah orang lanjut usia dan timbulnya penyakit kronis, sehingga memerlukan perekrutan tenaga profesional farmasi yang berkualifikasi.
Apoteker, ilmuwan farmasi, dan profesional pengawas obat akan selalu dibutuhkan untuk menjamin bahwa obat-obatan tersedia dan digunakan dengan aman dan efektif.
Menurut penelitian WHO, negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah akan menghadapi kekurangan 8 juta tenaga kesehatan terlatih pada tahun 2030, termasuk apoteker dan ilmuwan farmasi.