Mengungkap Misteri Chichen Itza, Keajaiban Arkeologi di Semenanjung Yucatan

Mengungkap Misteri Chichen Itza, Keajaiban Arkeologi di Semenanjung Yucatan
Keajaiban arkeologi dan misteri Chichen Itza. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Chichén Itzá adalah tempat wisata populer di semenanjung Yucatan di Meksiko yang penuh misteri. Situs ini dibangun antara abad ke-9 dan ke-13 Masehi, menunjukkan kekuatan peradaban Maya lama.

Meskipun situs Chichen Itza ini telah menjadi daya tarik utama bagi pengunjung, para arkeolog masih menyelidiki proses pembentukannya.

Chichén Itzá adalah reruntuhan kuno seluas 10 km persegi yang mirip dengan piramida besar. Akses mudah terhadap air dari gua-gua dan cenotes, lubang alami dalam batu kapur, menarik pemukim ke tempat ini pada tahun 550.

Baca Juga:Dari Houtland ke Holanda, Sejarah Nama Belanda dalam Bahasa Indonesia7 Peluang Pekerjaan Freelance di Era Digital untuk Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga

Misteri Penemuan Kerangka dan Penguburan Massal

Pada tahun 1967, penemuan yang mengguncang dilakukan oleh para arkeolog: lebih dari 100 individu ditemukan di dalam waduk di Chichén Itzá. Dari 64 kerangka yang dianalisis DNA-nya, semuanya adalah laki-laki berusia 3-6 tahun. Para peneliti menyimpulkan bahwa ini mungkin merupakan penguburan massal yang terkait dengan ritual pengorbanan, meskipun tujuan pastinya masih diperdebatkan.

Tidak hanya itu, di antara jenazah-jenazah itu, ditemukan dua pasang saudara kembar—suatu fenomena yang bisa terkait dengan mitos pahlawan kembar dalam budaya Maya kuno, yang konon mengunjungi dunia bawah untuk membalas dendam ayah mereka.

Eksplorasi Kawasan Belum Terungkap

Selain penemuan kerangka, Chichén Itzá menawarkan lebih dari sekadar sejarah. Meskipun banyak area belum dieksplorasi secara menyeluruh, pemukiman ini diketahui memiliki rumah-rumah dengan kolom-kolom megah yang menggambarkan kejayaan masa lalu.

Legenda pria bernama K’uk’ulkan (ular berbulu), yang konon datang dari barat dan mendirikan ibu kota di Chichén Itzá, juga menjadi bagian dari mitologi dan sejarah situs ini, meskipun kebenarannya masih diperdebatkan di antara para ahli.

Keagungan Arsitektur: El Castillo dan El Caracol

Di tengah kota terletak El Castillo, sebuah piramida bertingkat yang mengesankan. Diego de Landa, uskup Spanyol abad ke-16, menyebutnya sebagai “Kuil K’uk’ulcan”—nama seorang penguasa legendaris dan dewa ular purba.

Dengan ketinggian 30 m di atas permukaan tanah dan 55 m dari dasarnya, El Castillo memiliki 91 anak tangga di keempat sisinya, total 364 anak tangga yang mungkin mengisyaratkan kalender Maya yang kompleks.

0 Komentar