Dekat lihat melihatJauh datang mendatangi
Sakit dijenguk senang bersama-sama
Begitulah bersaudara (sesuku) dan bersaudara(sekandung)
Begitulah bersaudara (sesuku) dan bersaudara(sekandung)
Robek-robek si bulu ayam
Terkadang tersusun rapat terkadang renggang
Waktu kecil setikar setiduran, besar seiya dalam berbicara
Berkakak beradik, dekat makanya mara
Berkakak beradik, jauh makanya sayang
Reff:
Tertawa ketika beriya
Di saat susah harusnya sama menangis
Tanya bertanya nasib baik
Ringan dinjinjing berat dipikul
Entah tongkat mambawa tumbang
Tonggak tua tampak beranjak goyah
Dahulu pergi beriringan jalan
Kini pulang terasa bersimpang
Iya beriya bersaudara
Sama menjaga serumah tua
Selama hidup roda berputar
Nasib tentulah berganti
Makna Lagu Tungkek Mambaok Rabah
Lagu Tungkek Mambaok Rabah bisa dianggap sebagai permintaan untuk menjaga tali persaudaraan.
Keluarga harus saling membantu di saat suka dan duka, dari dekat atau jauh. Analogi seperti bulu ayam yang robek menunjukkan kehidupan yang penuh tantangan dan perubahan.
Lagu ini lebih dari sekedar kenikmatan musik; Hal ini juga mencerminkan kedalaman budaya Minang yang penuh makna.
Baca Juga:Bocoran Spesifikasi Honor Magic V3, Ponsel Lipat Idaman dengan Kamera Super Canggih!Inspirasi Kombinasi Warna Cat untuk Eksterior Rumah yang Cerah dan Modern
Lirik Tungkek Mambaok Rabah yang penuh wawasan menginspirasi pendengarnya untuk memikirkan arti sejati persaudaraan dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari. (*)