Untuk mengatasi hipotensi, Cleveland Clinic menyarankan untuk meningkatkan asupan cairan dan garam, serta menghindari berdiri terlalu lama.
7. Menopause
Pada wanita, menopause dapat menyebabkan keringat dingin akibat perubahan hormonal.
Menurut North American Menopause Society, terapi hormon dan perubahan gaya hidup seperti menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan menghindari makanan pedas bisa membantu mengatasi gejala ini.
8. Rasa Sakit yang Parah
Rasa sakit yang parah, seperti yang disebabkan oleh cedera atau penyakit kronis, dapat memicu keringat dingin.
Baca Juga:6 Manfaat Minum Teh Setiap Hari, Bisa Cegah Penuaan Dini4 Tips Mudah Latihan Kardio di Rumah bagi Pemula, Caranya ada Disini!
National Institute of Neurological Disorders and Stroke menyarankan penggunaan obat penghilang rasa sakit yang diresepkan oleh dokter serta teknik manajemen nyeri seperti terapi fisik atau akupunktur.
9. Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid, seperti hipertiroidisme, dapat menyebabkan keringat dingin. Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
Menurut American Thyroid Association, pengobatan untuk hipertiroidisme termasuk obat antitiroid, yodium radioaktif, atau operasi.
10. Reaksi Alergi
Reaksi alergi berat atau anafilaksis dapat menyebabkan keringat dingin. Gejala lainnya termasuk kesulitan bernapas, pembengkakan, dan ruam.
Menurut American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology, anafilaksis memerlukan penanganan segera dengan epinefrin dan perhatian medis darurat.