CIREBON, RAKCER.ID – Terjawab sudah teka-teki langkah politik dari Penjabat Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi, yang selama ini ditunggu-tunggu menjelang Pilkada Kota Cirebon.
Tepat satu hari sebelum batas akhir pengajuan pengunduran diri yang dipersyaratkan oleh edaran Mendagri bagi para Pj yang berniat maju di pilkada 2024, yakni tanggal 17 Juli 2024.
Pada hari Selasa tanggal 16 Juli 2024 kemarin, Agus Mulyadi PJ Walikota Cirebon atau yang biasa disapa akrab Gusmul telah membuat pernyataan yang mengejutkan bagi publik.
Baca Juga:Gajebo Baja Ringan yang Menjadi Solusi Modern untuk Ruang Santai di Luar RumahPilar Beton Jadi yang Kuat untuk Konstruksi Bangunan dan Solusi Praktis tanpa Ribet Sedikitpun!
Pernyataan tersebut sekaligus menjadi jawaban dari berbagai pertanyaan yang selama ini muncul terkait sikap dirinya menuju kursi E1 (Walikota Cirebon) di Pilkada 2024 mendatang.
“Saya katakan, saya akan menjalankan amanah dan penugasan yang saya dapatkan sebagai Pj sampai tuntas,” ungkap Gusmul, Selasa (16/7).
Secara tidak langsung, Agus Mulyadi PJ Walikota Cirebon juga menyatakan, bahwa dirinya tidak akan berhenti di tengah jalan sebagai Pj.
Dengan kata lain, tidak akan mengundurkan diri dari penugasannya tersebut.
Jika seperti itu, maka otomatis, ia memutuskan untuk tidak maju dalam kontestasi politik memperebutkan kursi kepala daerah Kota Cirebon di Pilkada 2024 mendatang.
Jika bahasa Gusmul adalah menjalankan tugas sebagai penjabat sampai tuntas, maka sesuai dengan SK saat awal ia dilantik, yaitu berlaku selama satu tahun.
Yang artinya, tugasnya sebagai Pj Walikota Cirebon 2024 akan tuntas pada tanggal 13 Desember 2024 mendatang.
Alasan Agus Mulyadi PJ Walikota Cirebon Batal Maju di Pilkada 2024
Agus Mulyadi PJ Walikota Cirebon juga menjelaskan bahwa keputusan yang ia ambil tersebut berdasarkan berbagai pertimbangan, baik pertimbangan pribadi maupun sisi keberlangsungan pemerintahan.
Baca Juga:Gorden Kelas Kreatif yang Bisa Mengubah Ruang Belajar, Buat Kamu Nih yang Baru Masuk Sekolah Tuk Pertama KaliLemari Kayu Minimalis yang Elegan untuk Ruang Modern dan Praktis Gak Makan Banyak Tempat
Menurut pertimbangan pribadi, Gusmul mengakui bahwa pihak keluarga tidak merestui jika ia mengambil langkah maju di pilkada mendatang.
Sementara di sisi pemerintahan, saat ini, ia sedang memimpin di masa transisi, banyak tugas yang harus diselesaikan, seperti pembahasan empat dokumen perencanaan daerah.
Jika semisal ia maju, maka progres-progres pembahasan semua itu akan mengalami gangguan. Belum lagi, perlu transisi terhadap pejabat yang baru nantinya.