CIREBON, RAKCER.ID – Zat besi adalah salah satu nutrisi penting yang harus dipenuhi oleh ibu hamil, terutama selama trisemester pertama.
Pada tahap awal kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat karena tubuh ibu harus mendukung perkembangan janin serta meningkatkan volume darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen janin.
Kekurangan zat besi pada masa ini bisa berisiko menyebabkan anemia, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan bayi.
Baca Juga:Partai Buruh Usung KDM Jadi Cagub Jabar, B1KWK Diserahkan BesokPeraturan KPU Bocor, Putera Bungsu Presiden Jokowi Masih Ada Peluang untuk Maju Pilkada 2024
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengenal makanan yang mengandung zat besi dan memahami cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan zat besi selama trisemester pertama.
Mengapa Zat Besi Penting Selama Trisemester Pertama?
Zat besi memiliki peran krusial dalam tubuh, terutama selama kehamilan. Selama trisemester pertama, tubuh ibu hamil mengalami peningkatan volume darah yang cukup signifikan untuk mendukung perkembangan janin yang sedang tumbuh.
Makanan yang mengandung zat besi dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan gejala seperti kelelahan, pusing, dan sesak napas.
Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan perkembangan kognitif yang terganggu pada bayi.
Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi sangat penting untuk mencegah kondisi ini dan memastikan kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan.
Jenis-Jenis Zat Besi dalam Makanan
Zat besi dalam makanan terdiri dari dua jenis utama, yaitu:
Baca Juga:Kader Partai Golkar Gugat Hasil Munas ke-XI Partai Golkar ke PN Jakarta Barat, Kenapa?Aksi Cirebon Menggugat Berhasil Tundukan DPRD Kota Cirebon
– Zat Besi Heme: Tipe ini berasal dari sumber hewani dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Contoh makanan yang mengandung zat besi heme termasuk daging merah, ikan, dan unggas.
– Zat Besi Non-Heme: Tipe ini berasal dari sumber nabati dan kurang mudah diserap oleh tubuh. Namun, mengonsumsinya bersama makanan kaya vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi non-heme.
Contoh makanan yang mengandung zat besi non-heme termasuk sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.