CIREBON, RAKCER.ID – Banyak orang sering keliru menganggap bahwa desain kontemporer dan modern adalah hal yang sama. Padahal, kedua gaya desain ini memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda.
Desain interior modern merujuk pada gaya desain tertentu yang populer pada era tertentu. Sebaliknya, desain kontemporer berfokus pada tren dan gaya yang sedang berlaku saat ini. Dengan kata lain, desain kontemporer bersifat dinamis dan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, tanpa terikat pada periode tertentu.
Istilah kontemporer dalam arsitektur dan desain mulai dikenal sekitar awal 1920-an, didorong oleh kelompok arsitek dari Bauhaus School of Design di Jerman.
Baca Juga:Resep Garang Asem Ayam Tanpa Belimbing Wuluh dan Daun, Rasa Tetap Gurih dan Segar!Resep Kue Tetu Takaran Gelas, Jajanan Khas Sulawesi yang Super Legit dan Lumer di Mulut!
Pada periode 1940 hingga 1980-an, desain kontemporer untuk seni bangunan mengalami perkembangan pesat. Hal ini ditandai dengan perubahan desain yang terus menyesuaikan diri dengan tren pada masa tersebut.
Walaupun ada tumpang tindih antara desain kontemporer dan modern, Anda tetap bisa membedakan keduanya dari ciri dan karakteristiknya.
Berikut adalah 3 desain kontemporer yang perlu Anda ketahui:
1. Desain Desain Kontemporer
Salah satu fitur penting dalam desain kontemporer adalah konsep open plan atau ruang terbuka. Ini berarti tidak ada pembatas yang jelas antara satu ruangan dengan ruangan lainnya, mirip dengan konsep rumah open space.
Dengan mengurangi penggunaan dinding sebagai sekat, Anda bisa memanfaatkan rak atau meja sebagai pembatas ruangan. Hal ini tidak hanya membuat ruangan terlihat lebih luas, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih terbuka dan bebas.
2. Desain Kontemporer Menonjolkan Garis Lurus
Ciri utama dari desain interior kontemporer adalah penekanan pada garis-garis lurus, yang memberikan kesan modern dan dewasa. Garis lurus ini bisa diterapkan pada berbagai elemen, mulai dari furniture, pegangan tangga, hingga dekorasi seperti lukisan atau bingkai foto. Penggunaan garis lurus tidak hanya memberikan tampilan kekinian, tetapi juga tetap relevan seiring waktu, sehingga tidak akan terlihat ketinggalan zaman.
3. Desain Kontemporer Memerlukan Pencahayaan Maksimal
Desain interior kontemporer biasanya melibatkan penggunaan jendela besar, dinding kaca, dan skylight untuk memaksimalkan pencahayaan alami. Hal ini bertujuan untuk membuat setiap ruangan terang dan nyaman, serta mengurangi ketergantungan pada pencahayaan buatan.