CIREBON, RAKCER. ID – Mengenal penyakit gerd, Refluks gastroesofagus (GERD), juga dikenal sebagai penyakit refluks asam, adalah kondisi medis yang terjadi ketika cairan asam dari lambung kembali ke esofagus secara teratur.
Esofagus adalah saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung, dan ketika cairan lambung yang asam naik ke esofagus, dapat menyebabkan gejala dan masalah kesehatan yang serius.
Berikut adalah beberapa informasi lebih lanjut mengenai penyakit refluks gastroesofagus:
1. Penyebab
Relaksasi Otot Pintu Bawah Esofagus (LES): Pada individu yang sehat, otot ini berfungsi sebagai gerbang antara esofagus dan lambung. Namun, jika otot ini melemah atau tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat naik ke esofagus.
Baca Juga:Paling Banyak di Pesan Oleh Pelanggan, 5 Menu Best Seller di Kimukatsu 2024, Yang Bisa Kamu CobaMenu Best Seller Marugame Udon 2024, Wajib Kamu Coba Agar Tidak Penasaran
Hernia Hiatus: Sebuah kondisi di mana bagian atas lambung mendorong ke atas melalui bukaan diafragma yang disebut hiatus esofagus, memungkinkan asam lambung naik ke esofagus.
Makanan dan Minuman: Makanan pedas, berlemak, atau asam, serta minuman berkafein atau beralkohol, dapat merangsang produksi asam lambung dan memicu refluks.
Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memperburuk refluks.
2. Gejala
Piroksisme Asam: Sensasi terbakar di dada yang sering disebut sebagai “heartburn” adalah gejala utama GERD.
Regurgitasi: Terdapat sensasi cairan atau makanan yang naik kembali ke tenggorokan atau mulut.
Nyeri dada: Nyeri atau ketidaknyamanan di dada, terutama setelah makan atau saat berbaring.
Batuk Kronis: Refluks dapat menyebabkan batuk yang tidak merespon pengobatan biasa.
Baca Juga:Sangat Memanjakan Mata dan Membuat Pikiran Tenang, 8 Destinasi Wisata di Kulon Progo yang MenakjubkanMenjadi Menu yang Banyak di Sukai, 5 Menu Best Seller di Waroeng Steak 2024 yang Bisa Kamu Coba
Sulit Menelan: Sensasi sesak atau kesulitan menelan yang disebabkan oleh peradangan esofagus.
3. Komplikasi
Esofagitis: Peradangan esofagus yang disebabkan oleh asam lambung dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan luka.
Striktur Esofagus: Penebalan atau penyempitan esofagus akibat luka parut.
Barrett’s Esophagus: Perubahan abnormal pada sel-sel esofagus yang dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.
Kanker Esofagus: Meskipun jarang, namun GERD yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.
4. Diagnosis
Endoskopi: Pemeriksaan menggunakan alat yang dimasukkan melalui esofagus untuk memeriksa perubahan pada dinding esofagus.
Manometri Esofagus: Pengukuran tekanan otot di esofagus.
Ambulatory Acid (pH) Monitoring: Pengukuran tingkat asam dalam esofagus selama 24 jam.