CIREBON, RAKCER.ID – Peti Sikuntul, perabot pribadi peninggalan Pangeran Suryanegara kembali disucikan di kediaman Pangeran Panji Jaya Prawirakusuma, Kamis (12/9). Adat memandikan pusaka bangsawan keraton ini sudah dilakukan keempat kalinya.
Peti Sikuntul merupakan benda pusaka berusia lebih dari 400 tahun. Bentuknya memang tak lagi berupa peti. Melainkan sudah berbentuk serpihan. Namun masih tampak jelas struktur kayunya.
Panji mengatakan, Peti Sikuntul sudah masuk tahun keempat dirawat keluarganya. Layaknya benda pusaka, Peti Sikuntul tersebut mendapat perlakuan khusus. Baik saat disimpan maupunketika disucikan.
Baca Juga:Para Mantan Ketua RW di Pegambiran Deklarasi Dukungan ke Dani-FitriaRelawan dr Tresnawaty Siap Menangkan Eti Herawati dan Suhendrik
Selama ini, Peti Sikuntul disimpan di tempat tinggi di dalam rumah. Kemudian saat hendak dibawa untuk disucikan, salawat dilantunkan sampai proses selesai.
Proses ini melibatkan banyak orang. Kemudian air yang digunakan untuk menyucikan Peti Sikuntul ialah air kembang 7 rupa. Satu per satu bagianbagian Peti Sikuntul dibasuh menggunakan air tersebut.
Setelah itu, Peti Sikuntul disimpan sementara di tempat terbuka, sembari diasap dengan kemenyan. Proses penyucian Peti Sikuntul ini telah menjadi tradisi yang memantik antusias warga.
Hal itu terlihat dari besarnya minat warga yang membawa air bekas penyucian Peti Sikuntul untuk dibawa pulang. Baik sebagai campuran air mandi maupun untuk berbagai keperluan lainnya.
“Sejarah Peti Sikuntul menurut sesepuh dan leluhur kami, bahwa Jimat Peti Sikuntul ini satu paket dengan Cis Panurat Jagat milik Pangeran Suryanegara, leluhur kami,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia sebagai keturunan Pangeran Suryanegara, Panji merasa bertanggung jawab atas pelestarian benda pusaka yang masih ada hingga sekarang.
“Ini sudah tahun keempat di keluarga kami,” jelasnya.
Prosesi penyucian Peti Sikuntul dihadiri para sesepuh Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati. Antara lain P Pandi Suganda, P Ahmad Kartakusuma, dan keluarga dari Bangkalan H Kholis atau P Anggawirya dan H Ir Sanuri.
Baca Juga:Pimpinan Definitif DPRD Kota Cirebon Diusulkan Tanpa Perwakilan Partai GerindraPMI Kota Cirebon Lantik Pengurus KSR Unit Kampus Institut Mahardika Secara Langsung
Kemudian hadir pula Kuwu Desa Mertasinga, Nurlaela dan keluarga dari Babadan Tenajar Indramayu dan masyarakat sekitar. Panji berharap, adat penyucian Peti Sikuntul menjadi agenda budaya rutin yang ada di Desa Mertasinga. Sehingga, menjadi daya tarik pariwisata bagi peminat sejarah, budaya dan religi.