Ini menjadi beban finansial yang besar, terutama bagi mereka yang mungkin sudah berada dalam keadaan ekonomi yang sulit.
Dengan investasi yang signifikan, harapan untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi menjadi semakin mendesak, yang dapat menambah tekanan bagi peserta.
Satu lagi tantangan besar yang dihadapi oleh peserta adalah ekspektasi pasar yang tidak selalu selaras dengan realitas.
Banyak perusahaan masih mencari kandidat dengan pengalaman kerja yang substansial.
Baca Juga:Memahami Jenis-jenis Kendaraan Hybrid Dari Mild hingga Plug-InCari Tahu Yuk! Mengapa Pejabat dan PNS di China Dilarang Pakai iPhone Saat di Kantor?
Meskipun bootcamp IT berfokus pada keterampilan praktis, sering kali mereka tidak memberikan pengalaman kerja yang cukup untuk memuaskan kebutuhan perusahaan.
Oleh karena itu, lulusan bootcamp mungkin merasa terjebak dalam siklus ketidakpastian
di mana mereka telah menginvestasikan waktu dan uang, tetapi masih belum mendapatkan kesempatan kerja yang diharapkan.
Memutuskan untuk mengikuti bootcamp IT sebagai langkah untuk beralih karier adalah keputusan yang berani.
Namun, penting bagi calon peserta untuk menyadari bahwa tidak semua orang berhasil mencapai impian mereka setelah menyelesaikan program ini.
Memahami sisi gelap dari pengalaman bootcamp dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih terinformasi dan mempersiapkan diri untuk tantangan yang mungkin mereka hadapi di depan.
Sebelum melangkah lebih jauh, pertimbangkan untuk melakukan riset mendalam tentang bootcamp yang diminati, berbicara dengan alumni, dan mengevaluasi kesiapan diri sendiri.
Baca Juga:10 Kebiasaan untuk Memperpanjang Umur Baterai Laptop agar Lebih AwetBebas Plagiarisme, 7 Rekomendasi Situs Plagiarisme yang Tak Boleh Dilewatkan
Dengan pendekatan yang tepat, langkah berani ini bisa menjadi jalur yang sukses menuju karier baru di bidang IT—bukan langkah yang akan membuat kamu tersesat.