CIREBON, RAKCER.ID – Kulit bayi yang sensitif sering menjadi perhatian utama bagi orangtua.
Bayi memiliki kulit yang lebih tipis dan halus dibandingkan dengan orang dewasa, sehingga lebih rentan terhadap berbagai masalah kulit.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali tanda-tanda masalah kulit sejak dini agar dapat memberikan perawatan yang tepat.
Baca Juga:Konspirasi dan Aksi Balas Dendam, 7 Rekomendasi Drama Korea Detektif yang Wajib Masuk WatchlistVisinema Pictures Sukses dengan Home Sweet Loan, Adaptasi Novel Populer yang Menggetarkan Hati
Banyak faktor yang dapat memicu iritasi pada kulit bayi, mulai dari perilaku bayi hingga lingkungan sekitarnya, terutama pada bayi dengan kulit sensitif.
Dr. Arini Astasari Widodo, seorang dermatologis, memberikan beberapa panduan mengenai cara mengenali masalah kulit pada bayi dalam sebuah acara peluncuran produk di Baby Wise Shop. Salah satu yang perlu diperhatikan oleh orangtua adalah keresahan pada bayi.
Bayi yang baru lahir belum memiliki kemampuan komunikasi yang jelas, sehingga perubahan perilaku bisa menjadi sinyal awal adanya masalah kulit.
Bayi yang sering menangis, tidurnya terganggu, dan tampak resah dapat menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.
Selain perilaku, orangtua juga perlu mencari tahu apakah bayi merasa gatal.
Tanda-tanda seperti ruam popok atau biang keringat sering kali muncul pada bayi dengan kulit sensitif. Ruam ini meskipun terlihat sepele, bisa menyebabkan rasa gatal yang sangat mengganggu.
Seiring pertumbuhan bayi, mereka mungkin menunjukkan gestur menggaruk atau menggosok bagian tubuh tertentu sebagai tanda ketidaknyamanan.
Baca Juga:Tips Trading Kripto, Pentingnya Stop-Loss dan Target Keuntungan untuk Mengendalikan EmosiPerhatikan! Cara Mengurangi Risiko Investasi Kripto dengan Strategi Jangka Panjang yang Terbukti
Perubahan pada permukaan kulit bayi juga menjadi indikator penting. Menurut Dr. Arini, kemerahan, bersisik, atau tanda-tanda lain seperti jamur di area popok adalah hal-hal yang perlu diperhatikan. Kulit bayi yang terlalu basah bisa menyebabkan ruam, sementara kulit yang terlalu kering bisa memicu iritasi. Kondisi-kondisi ini memerlukan perhatian khusus agar bayi tetap merasa nyaman.
Faktor lingkungan juga berperan besar dalam kesehatan kulit bayi. Dr. Arini menjelaskan bahwa eksim, misalnya, meskipun bersifat genetik, sering kali kambuh karena faktor lingkungan seperti debu dan tungau.
Orangtua perlu menjaga kebersihan lingkungan bayi agar terhindar dari flare-up. Bagi yang menggunakan AC di kamar bayi, penting untuk mengganti filter secara rutin agar debu tidak menumpuk dan mengganggu sirkulasi udara.