Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama Digelar di Cirebon

Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama Digelar di Cirebon
JELASKAN. Ketua SC MLB NU, KH Imam Jazuli (kiri) menjelaskan alasan Cirebon dipilih sebagai tempat pelaksanaan MLB NU. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Kabupaten Cirebon resmi dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama atau MLB NU.

Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama ini memiliki tujuan untuk menjaga dan mengembalikan marwah jam’iyyah dari erosi internal.

Kegiatan ini diinisiasi sebagai respons atas berbagai dinamika yang dianggap menjauhkan NU dari Khitthah 1926 dan mengabaikan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.

Baca Juga:Berdayakan UMKM, pasangan ASIH Komitmen Beri Akses Permodalan yang Mudah Syaikhu Bagikan Makanan Bergizi dan Telur ASIH untuk Atasi Stunting

Ketua Steering Committee (SC) Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama, KH Imam Jazuli Lc MA menjelaskan secara antropologis-sosiologis, dipilihnya Cirebon bukan tanpa alasan.

Cirebon dikenal memiliki sejarah panjang dalam kontribusi terhadap NU, terutama melalui tokoh-tokoh ulama besar seperti Kiai Abbas Buntet.

Beliau kata Kang Imjaz–sapaan untuk KH Imam Jazuli, adalah sosok penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan panglima Resolusi Jihad NU yang diakui karomahnya dalam peristiwa Perang Surabaya pada 10 November 1945.

Cirebon, sebagai basis kuat warga Nahdliyyin, memiliki hak dan kewajiban untuk terlibat dalam menjaga dan mengawal Khitthah NU.

“Orang-orang NU Cirebon gigih memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Kini, mereka kembali ingin memperjuangkan marwah NU yang dianggap telah bergeser,” katanya.

Pelaksanaan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama ini juga dimaknai sebagai napak tilas perjuangan ulama Cirebon, seperti Kiai Abbas Buntet dan Ki Jatira, pendiri Pesantren Babakan Ciwaringin yang gigih menentang penjajahan Belanda.

Selain itu, Muktamar akan menjadi momentum refleksi untuk mengembalikan NU kepada akar tradisinya, terutama dalam hal hubungan dengan pesantren.

Baca Juga:Jabar Bergerak Bantu Warga Kota CirebonSuhendrik Sosialisasi 21 Program Prioritas Pasangan BERES

Kiyai yang kerap memakai kaos oblong itu menceritakan Pengasuh Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, KH Arwani Syaerozi pernah bertutur, kecintaan warga Cirebon terhadap pesantrena dalah wujud nyata kontribusi mereka bagi NU dan bangsa.

“Spirit kecintaan pada pesantren ini yang harus kita hidupkan kembali. Pesantren adalah bagian integral dari tradisi NU, namun belakangan ini hubungan itu mulai renggang,” ungkapnya.

Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama ini juga menjadi wadah untuk merefleksikan perjalanan NU, yang menurut Martin van Bruinessen dalam bukunya Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, tidak bisa dipisahkan dari kultur pesantren.

0 Komentar