CIREBON,RAKCER.ID – Kanker ovarium, meski sering disebut sebagai “pembunuh senyap” karena gejalanya yang seringkali tidak jelas pada tahap awal, bukanlah penyakit yang harus ditakuti tanpa perlawanan.
Meskipun belum ada cara pasti untuk mencegahnya sepenuhnya, ada beberapa langkah proaktif yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko.
Simak Ulasan Lengkap Tentang Pencegahan Kanker Ovarium
Mengapa Pencegahan itu Penting?
Baca Juga:Kualitas Hidup Pasien Kanker Ovarium Ketika Sudah SembuhSenjata Presisi Melawan Kanker Ovarium dengan Metode Terapi Target
Deteksi dini kanker ovarium memang sangat penting, namun mencegahnya tentu lebih baik.
Pencegahan tidak hanya memberikan ketenangan pikiran, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Faktor Risiko Kanker Ovarium
Sebelum membahas langkah pencegahan, penting untuk memahami faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker ovarium.
Beberapa faktor risiko utama meliputi:
Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah menopause.
Riwayat Keluarga: Memiliki anggota keluarga dekat yang pernah menderita kanker ovarium atau kanker payudara meningkatkan risiko.
Mutasi Gen BRCA: Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan.
Endometriosis: Kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko.
Obat Subur: Penggunaan obat-obatan kesuburan dalam jangka waktu lama dapat sedikit meningkatkan risiko.
Langkah-Langkah Pencegahan
Baca Juga:Deteksi Dini ! Kunci Mengatasi Kanker Ovarium Pelajari Gejala, Penyebab, dan PengobatannyaHari Anak Perempuan Sedunia, Untuk Merayakan Prestasi dan Membangun Masa Depan
Meskipun tidak semua faktor risiko dapat diubah, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker ovarium:
Kontrasepsi Hormonal:
Pil KB: Penggunaan pil kontrasepsi hormonal jangka panjang dapat mengurangi risiko kanker ovarium.
Implan Kontrasepsi: Metode kontrasepsi hormonal jangka panjang lainnya ini juga dapat memberikan perlindungan serupa.
Suntik Kontrasepsi: Suntikan kontrasepsi hormonal juga dapat membantu mengurangi risiko.
Kehamilan dan Menyusui:
Melahirkan Anak: Wanita yang pernah melahirkan anak, terutama pada usia muda,
memiliki risiko kanker ovarium yang sedikit lebih rendah.
Menyusui: Menyusui juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker ovarium.
Operasi Pengangkatan Ovarium:
Salpingo-oophorectomy: Pengangkatan tuba falopi dan ovarium pada wanita yang berisiko tinggi (misalnya, memiliki mutasi gen BRCA) dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker ovarium.
Pola Hidup Sehat:
Diet Seimbang: Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan serat yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.