CIREBON, RAKCER.ID – Mengajarkan bahasa Inggris kepada anak sejak dini merupakan langkah yang sangat baik, terutama di era globalisasi saat ini. Namun, tanpa disadari, beberapa orang tua sering kali melakukan kesalahan yang dapat menghambat perkembangan bahasa anak.
Artikel ini akan membahas 6 kesalahan umum yang sering terjadi saat orang tua mengajari anak bahasa Inggris, dan memberikan solusi agar proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Kesalahan Umum Orang Tua Saat Mengajari Anak Bahasa Inggris
1. Fokus Pada Tata Bahasa yang Terlalu Kaku
Baca Juga:Berita Duka! Marissa Haque, Istri Ikang Fawzi Meninggal DuniaList Aja Dulu! Ini 7 Daftar Negara yang Harus Anda Kunjungi di Eropa untuk Mengisi Liburan Anda
Salah satu kesalahan yang paling umum adalah terlalu berfokus pada tata bahasa (grammar) sejak awal. Meski penting, memaksa anak untuk memahami aturan grammar terlalu dini dapat membuat mereka merasa kewalahan. Pada tahap awal, anak seharusnya diajak untuk lebih banyak mendengar dan berbicara dalam bahasa Inggris agar mereka terbiasa dengan kosakata dan struktur bahasa secara alami.
Solusi: Biarkan anak menguasai dasar-dasar bahasa Inggris melalui percakapan sehari-hari. Fokuskan pada keterampilan mendengarkan dan berbicara terlebih dahulu sebelum memperkenalkan aturan tata bahasa secara formal.
2. Membandingkan Kemampuan Anak dengan Orang Lain
Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda. Kesalahan umum yang dilakukan orang tua adalah membandingkan kemampuan anaknya dengan anak lain. Hal ini tidak hanya menciptakan tekanan yang tidak perlu bagi anak, tetapi juga dapat menurunkan rasa percaya diri mereka.
Solusi: Berikan pujian atas kemajuan kecil yang dibuat anak dan dorong mereka untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Jangan bandingkan anak Anda dengan yang lain, karena setiap anak memiliki gaya belajar yang unik.
3. Menggunakan Metode yang Monoton
Metode belajar yang monoton dan membosankan sering kali menjadi penghambat utama dalam pembelajaran bahasa Inggris. Misalnya, jika orang tua hanya mengandalkan buku teks dan latihan tertulis tanpa melibatkan aktivitas interaktif, anak bisa merasa bosan dan kehilangan minat.
Solusi: Cobalah variasikan metode belajar seperti bermain game bahasa Inggris, mendengarkan lagu, menonton kartun, atau membaca buku cerita bersama. Aktivitas yang menyenangkan akan membuat anak lebih antusias untuk belajar.