Serangan Jantung dan Stroke Mengintai, COVID-19 Memicu Risiko Kardiovaskular Jangka Panjang

Serangan Jantung dan Stroke Mengintai, COVID-19 Memicu Risiko Kardiovaskular Jangka Panjang
Dampak COVID-19. Foto: Pinteret/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology mengungkapkan bahwa infeksi COVID-19 dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke hingga dua kali lipat selama tiga tahun setelah terinfeksi.

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Cleveland Clinic ini menyoroti dampak jangka panjang COVID-19 terhadap kesehatan kardiovaskular, bahkan pada pasien yang mengalami infeksi ringan.

Studi ini memanfaatkan data dari UK Biobank, yang melibatkan lebih dari 10.000 orang yang pernah terinfeksi COVID-19 dan lebih dari 200.000 orang yang tidak terinfeksi.

Baca Juga:Ingin Otak Tetap Sehat di Usia Lanjut? Ini Rekomendasi Makanan untuk Mencegah DemensiaIngin Otak Tetap Sehat? Hindari Konsumsi Berlebihan Makanan Ini!

Analisis ini menunjukkan bahwa risiko kardiovaskular meningkat secara signifikan pada semua tingkat keparahan COVID-19.

Namun, risiko ini lebih besar pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena infeksi parah, serta mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.

Dr. Stanley Hazen, penulis senior dari penelitian tersebut, menekankan bahwa temuan ini memiliki implikasi besar bagi kesehatan masyarakat secara global.

Dengan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia telah terinfeksi COVID-19, peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke ini menjadi perhatian serius yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

“Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun COVID-19 pada dasarnya adalah infeksi saluran pernapasan, dampaknya meluas ke berbagai aspek kesehatan, termasuk kardiovaskular. Oleh karena itu, riwayat infeksi COVID-19 perlu dipertimbangkan saat merumuskan strategi pencegahan penyakit jantung di masa depan,” kata Dr. Hazen.

Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah keterkaitan antara golongan darah dan risiko komplikasi kardiovaskular pasca-COVID-19. Orang dengan golongan darah A, B, atau AB memiliki risiko lebih besar untuk mengalami serangan jantung atau stroke setelah terpapar COVID-19 dibandingkan mereka yang memiliki golongan darah O. Hal ini menunjukkan adanya potensi interaksi antara virus dan faktor genetik yang memengaruhi golongan darah.

Meskipun demikian, penelitian ini masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya bagaimana COVID-19 memengaruhi tubuh, terutama dalam hal risiko kardiovaskular.

Baca Juga:Jangan Anggap Remeh! 6 Makanan Ini Bisa Bantu Cegah Pikun di Usia TuaSerai Bukan Sekadar Minuman! Ini Waktu Terbaik Menikmati Air Rebusan Serai untuk Kesehatan Optimal

Pemahaman yang lebih baik tentang interaksi ini di tingkat molekuler dapat memberikan wawasan penting mengenai pencegahan dan pengobatan penyakit jantung di masa depan.

0 Komentar