Kenali 5 Jenis Dak Rumah Berdasarkan Materialnya yang Cocok untuk Bangunan Bertingkat dan Kelebihannya

Kenali 5 Jenis Dak Rumah Berdasarkan Materialnya yang Cocok untuk Bangunan Bertingkat dan Kelebihannya
Jenis dak rumah. Foto: Pinterest/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Dalam dunia konstruksi bangunan bertingkat, pemilihan jenis dak rumah menjadi hal penting yang menentukan kekuatan, efisiensi biaya, dan keindahan desain.

Dak rumah berfungsi sebagai penutup atau lantai antar lantai di sebuah bangunan bertingkat. Pemilihan material dak tidak hanya memengaruhi daya tahan, tetapi juga kenyamanan hunian.

Berikut ini adalah 5 jenis dak rumah berdasarkan materialnya yang banyak digunakan di Indonesia:

1. Dak Beton Konvensional

Baca Juga:8 Pilihan Bathtub Kamar Mandi Ukuran 3×3 yang Estetik, Jadikan Ruangan Makin Mewah!Inspirasi Desain Dapur Minimalis 2×3 dari Bambu, Bawa Nuansa Alam dan Pedesaan pada Rumah!

Dak beton konvensional merupakan salah satu jenis dak yang paling umum digunakan pada bangunan bertingkat, baik rumah tinggal, apartemen, hingga gedung perkantoran. Dak beton ini terdiri dari campuran semen, pasir, kerikil, dan air yang dicor di tempat (cast in-situ).

Kelebihan:

  • Kekuatan tinggi: Dak beton mampu menahan beban berat dan cocok untuk bangunan besar.
  • Tahan lama: Material ini tahan terhadap cuaca ekstrem dan serangan hama.
  • Kedap suara: Menyediakan perlindungan akustik yang baik antar lantai.

Kekurangan:

Proses pengerjaan membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus menunggu beton mengeras.

Relatif berat, sehingga memerlukan struktur penopang yang kuat.

2. Dak Keraton (Keramik Beton)

Dak keraton atau keramik beton adalah dak yang dibuat dari bahan tanah liat yang dibakar dan diperkuat dengan beton. Material ini cukup populer karena menawarkan kombinasi kekuatan dan efisiensi biaya.

Kelebihan:

  • Lebih ringan dibandingkan beton konvensional, sehingga mengurangi beban pada struktur.
  • Pemasangan cepat karena sistem pemasangannya relatif sederhana.
  • Efisiensi termal: Dak keraton mampu menjaga suhu ruangan tetap sejuk.

Kekurangan:

  • Memiliki daya tahan yang lebih rendah dibandingkan beton konvensional.
  • Lebih mudah retak jika tidak dipasang dengan benar.

3. Dak Hebel (Beton Ringan)

Dak hebel terbuat dari material beton ringan berbasis pasir kuarsa, semen, dan bahan lainnya yang diproses secara aerasi. Material ini hadir dalam bentuk panel atau balok ringan yang mudah dipasang.

Kelebihan:

  • Bobot ringan sehingga mengurangi beban pada struktur pondasi.
  • Isolasi termal dan suara yang baik, cocok untuk rumah tinggal yang memerlukan kenyamanan termal.
  • Pemasangan cepat dan efisien karena panel telah siap digunakan.
0 Komentar