CIREBON, RAKCER. ID – Ordo Columbiformes, yang mencakup lebih dari 300 spesies burung penyanyi, merupakan rumah bagi keluarga Columbidae, yang mencakup merpati dan merpati.
Istilah “merpati” dan “merpati” sama artinya dalam percakapan sehari-hari. Secara historis, nama umum untuk burung-burung ini sangat berfluktuasi antara kata dara dan “merpati”.
Dalam praktik ornitologi, “merpati” cenderung digunakan untuk spesies yang lebih kecil dan “merpati” untuk spesies yang lebih besar, namun hal ini tidak selalu terjadi.
Baca Juga:5 Reptil dengan Bentuk Paling Seram di Dunia yang Membuat Kita Merinding 5 Makhluk Mitologi yang Gemar Memakan Manusia dan Sangat Mengerikan
Meskipun kelompok ini ditemukan di seluruh dunia, Zona Ekologi Indo-Malaya dan Australasia adalah rumah bagi keanekaragaman terbesar. Merpati dan anak-anaknya disebut sebagai “squab”.
Ada beberapa spesies burung dara dan merpati yang mungkin sering kita lihat, lalu spesies apa saja itu berikut adalah 5 spesies burung dara yang sering kita lihat.
Sering Kita Lihat di Sekitar Rumah
1. Treron curvirostra
Nama lain Treron curvirostra adalah merpati hijau berparuh tebal. Pada tahun 1789, ilmuwan Jerman Johann Friedrich Gmelin menerbitkan deskripsi pertama spesies ini.
Dapat ditemukan di Bangladesh, Cina, Nepal, Bhutan, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Filipina.
Burung yang panjangnya di bawah 26 cm ini seperti buah ara, hanya sebagai Treron vernans. Saat ini tidak diketahui berapa jumlah Treron curvirostra di alam liar.
Fakta bahwa mereka dikategorikan sebagai spesies yang paling tidak memprihatinkan adalah bukti nyata.
2. Spilopelia chinensis
Burung ini dulunya dikenal dengan nama Streptopelia chinensis, namun kemudian namanya diubah menjadi Spilopelia chinensis, atau merpati tutul.
Baca Juga:Tidak Perlu Jauh ke Luar Negeri Cukup Disini Saja, 5 Tempat Wisata Indah di Pulau Bawean GresikPersiapkan Liburan Akhir Tahun Bersama Keluarga Berikut, 5 Tempat Wisata Purwakarta yang Paling Recommended
Selain Singapura, mereka dapat ditemukan di Cina, India, Bangladesh, Sri Lanka, Maladewa, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Brunei, dan Timor Leste. Beratnya 160 gram dan panjang antara 28 dan 32 sentimeter.
Ini adalah spesies granivora yang kebanyakan memakan biji-bijian, dan kadang-kadang juga memakan serangga.
Ada satu atau dua telur yang ditempatkan, dan akan menetas setelah 14–16 hari inkubasi. Mereka diklasifikasikan sebagai spesies yang paling berisiko (least risk) karena populasinya yang besar dan wilayah geografisnya yang luas.