Alat pendakian utamanya adalah ekornya yang panjang, cakar yang kuat, kaki yang panjang, dan tubuh yang langsing.
Ekornya membantu menjaga keseimbangan, cakar dan cakarnya memungkinkannya berpegangan pada batang dan dahan pohon, serta tubuhnya yang ringan dan kurus untuk gerakan cepat.
Bahkan tubuhnya yang sebagian besar berwarna hijau dan coklat bekerja dengan sangat baik sebagai penyamaran.
Baca Juga:Kawuk, Makhluk Misterius yang Menghuni Pulau Nusakambangan Sate Kambing Selalu Alot, 4 Tips Membuat Sate Kambing yang Lembut
Karena semua faktor ini, kadal dapat berburu dengan efektif dan tidak khawatir jika mangsanya melarikan diri.
3. Mempunyai tubuh berwarna hijau dan coklat
Tergantung pada jenis kelamin dan tahap pertumbuhannya, kadal bermoncong punuk dapat memiliki beragam warna.
Wanita dan anak muda cenderung memakai warna yang lebih gelap seperti hitam dan coklat.
Sebaliknya, warna jantan dewasa lebih cerah dan mencakup hijau muda, hijau tua, biru, putih, hitam, coklat muda, dan kuning.
Kadal jantan memiliki warna hijau di sekujur tubuhnya, termasuk kepala, badan, ekor, dan kaki. Tubuh bagian bawah dan perutnya jelas berwarna biru dan putih.
Selaput kantung di dasar tengkorak adalah tempat di mana warna kuning paling banyak terlihat, namun kadang-kadang orang memiliki warna kuning di sekujur tubuhnya, meskipun hal ini jarang terjadi.
Akhirnya, warna coklat pucat dan hitam muncul di seluruh warna. Kedua warna ini sering terlihat pada tubuh kadal sebagai titik atau garis tipis.
Baca Juga:Kamu Suka Plin Plan Saat Ingin Mengambil Keputusan, Berikut Cara Menghilangkan Sifat LabilSebelum Memelihara Kura- Kura Perhatiakan Berikut ini, Tips Memelihara Kura – Kura
Punggung dan tubuh kadal ini menonjol karena duri dan sisiknya yang berbeda serta warnanya yang beragam.
4. Mempunyai tampilan unik Punya punuk atau tonjolan di ujung moncong
Anda dapat mengetahui bahwa kadal ini berbeda dari yang lain hanya dengan melihat sekilas gambarnya, ia memiliki punuk atau tonjolan di ujung moncongnya.
Menurut iNaturalist, tonjolan inilah yang akhirnya membuat para ilmuwan menyebut spesies ini sebagai kadal bermoncong punuk.
Namun, fungsi punuk atau tonjolan membulat di ujung moncongnya masih belum diketahui. Namun, melihat makhluk atau reptil lain memungkinkan kita berspekulasi tentang potensi fungsi punuk tersebut.
Pertama, saat musim kawin, punuknya bisa dimanfaatkan untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Kedua, punuknya dapat dimanfaatkan untuk menyatu dengan pepohonan di sekitarnya.