Pasca Debutnya BlackRock dan Lonjakan Volume Trading ETF Catat Volume Trading Rp30 Triliun

BlackRock
Pasca Debutnya BlackRock dan Lonjakan Volume Trading ETF Catat Volume Trading Rp30 Triliun. Foto: Pinterest - RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Pada tanggal 19 November 2024, BlackRock meluncurkan iShares Bitcoin Trust (IBIT) yang menjadi sorotan utama di pasar keuangan global.

Produk opsi Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin yang diluncurkan oleh BlackRock melalui iShares Bitcoin Trust (IBIT) mencatat pencapaian signifikan, dengan volume perdagangan mencapai hampir US$2 miliar di hari pertama perdagangannya pada 19 November 2024.

Dalam sebuah postingan di X, analis ETF Bloomberg, James Seyffart mengungkapkan bahwa perdagangan opsi IBIT hari pertama menghasilkan nilai nosional atau notional exposure senilai US$1,9 miliar atau setara Rp30 triliun dengan total 354 ribu kontrak yang diperdagangkan. Dari jumlah tersebut, 289 ribu merupakan kontrak call dan 64 ribu kontrak put.

Baca Juga:XRP Bertahan Di Atas US$1, Intip Potensi Harga KedepanHadiah Capai 1,500 USDC ! Xenea Adakan Kompetisi Xenea Meme Masters

Dalam debutnya, ETF Bitcoin ini mencatatkan volume trading yang mencengangkan, mencapai Rp30 triliun.

Ini menandakan minat yang tinggi dari investor terhadap produk investasi berbasis cryptocurrency, khususnya bitcoin.

Simak Ulasan Lengka Tentang ETF Bitcoin Opsi BlackRock

Apa itu ETF Bitcoin?

Definisi: ETF (Exchange-Traded Fund) Bitcoin adalah produk investasi yang memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur terhadap bitcoin tanpa harus membeli dan menyimpan cryptocurrency secara langsung.

Keuntungan: Dengan ETF, investor dapat menghindari kerumitan yang terkait dengan penyimpanan dan keamanan bitcoin, serta dapat memperdagangkan ETF di bursa saham seperti saham biasa.

Fitur Utama iShares Bitcoin Trust (IBIT)

Biaya Sponsor yang Kompetitif: BlackRock menawarkan biaya sponsor yang rendah, yaitu 0,12% untuk 12 bulan pertama, yang dapat menarik lebih banyak investor untuk berpartisipasi.

Likuiditas Tinggi: IBIT telah menjadi produk ETF bitcoin yang paling banyak diperdagangkan sejak diluncurkan, memberikan likuiditas yang lebih baik dan potensi biaya transaksi yang lebih rendah bagi investor.

Baca Juga:MicroStrategy Membeli Bitcoin Senilai Rp72,8 TriliunPengaruh Token AI Menguat Market Cap Tumbuh 133%

Teknologi Terintegrasi: IBIT dikelola oleh BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, dan memanfaatkan teknologi yang dikembangkan bersama Coinbase Prime, yang merupakan kustodian aset digital terkemuka.

Dampak Volume Trading yang Tinggi

Minat Investor: Volume trading yang mencapai Rp30 triliun menunjukkan bahwa banyak investor institusi dan ritel yang tertarik untuk berinvestasi dalam bitcoin melalui cara yang lebih aman dan teratur.

Stabilitas Pasar: Dengan meningkatnya volume trading, diharapkan akan ada peningkatan stabilitas di pasar bitcoin, yang sering kali mengalami volatilitas tinggi.

0 Komentar