CIREBON, RAKCER.ID –Dalam rangka Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon, tradisi penggunaan tinta kunyit sebagai penanda pemilih yang telah memberikan suaranya terus dilestarikan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon, Mardeko, menekankan pentingnya menghormati kearifan lokal meskipun penggunaan tinta biasa telah diperkenalkan.
“Walaupun kami telah memperkenalkan penggunaan tinta biasa, tinta kunyit tetap kami sediakan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai penghormatan terhadap tradisi setempat,” ujarnya.
Baca Juga:Â Apa yang Harus Dilakukan Saat Pasangan Introvert Membutuhkan Waktu Sendiri?5 Manfaat Garam Himalaya bagi Kesehatan Tubuh
Penggunaan tinta kunyit ini terutama terlihat di beberapa TPS yang terletak di Kelurahan Benda Kerep, terutama di lingkungan pesantren.
Keputusan ini diambil karena ada keyakinan di antara para pemilih bahwa tinta biasa dapat membatalkan wudhu, sebuah praktik agama yang penting.
Namun demikian, KPU Kota Cirebon juga mendorong penggunaan tinta standar yang telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dengan ini, pihaknya berharap kedua jenis tinta dapat digunakan di TPS tersebut.
“Di TPS Benda Kerep, kami menyediakan kedua jenis tinta.
Masyarakat dapat memilih berdasarkan keyakinan mereka, namun tinta biasa sudah tersertifikasi halal oleh MUI,” tambah Mardeko.
Tradisi penggunaan tinta kunyit dalam pemilu di Cirebon telah berlangsung selama puluhan tahun, terutama di komunitas pesantren.
Kampung Benda Kerep, misalnya, menjadi salah satu wilayah yang tetap mempertahankan praktik ini.
Baca Juga:9 Makanan yang Harus Diolah Sebelum Dikonsumsi: Risiko Penyakit yang Muncul dari Makanan Mentah 5 Manfaat Konsumsi Daging Kepiting yang Baik untuk Kesehatan Tubuh
KPU Kota Cirebon telah mempersiapkan 194 TPS untuk Pemilihan Wali Kota yang akan diikuti oleh 255.779 pemilih terdaftar.
Ada tiga pasangan calon yang bersaing dalam pemilihan kali ini: Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati (nomor urut 1), Eti Herawati-Suhendrik (nomor urut 2), dan Effendi Edo-Siti Farida (nomor urut 3).
Selain itu, pemilihan Gubernur Jawa Barat juga akan berlangsung bersamaan.
Mardeko berharap agar proses pemungutan suara dapat berjalan dengan lancar dan terpilih pemimpin yang mampu menjalankan amanah masyarakat.
“Semoga proses pemungutan suara berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang sesuai harapan masyarakat,” tutupnya.