CIREBON, RAKCER.ID – Menyikapi informasi yang berkembang terkait dengan tersebarnya produk MinyaKita palsu, Pj Walikota Cirebon bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan satgas pangan, bergerak melakukan sidak ke sejumlah tempat, Selasa (7/1) kemarin.
“Kami terus memantau perkembangan harga, termasuk ketersediaan. Kita juga menyikapi pemberitaan terkait dugaan adanya MinyaKita palsu yang beredar di pasaran,” tegas Pj Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi usai sidak di Pasar Induk Jagasatru, kemarin.
Diakui Agus, salah satu komoditas yang mendapat perhatian khusus dalam monitoring ini adalah minyak goreng. Dari hasil pemantauan, stok minyak yang dikelola oleh Bulog, tercatat sebanyak 34.000 botol siap didistribusikan.
Baca Juga:PJ Walikota Cirebon Agus Mulyadi Monitoring Harga Kebutuhan Pokok di Kota CirebonLLDIKTI Wilayah IV Banten dan Jawa Barat Siap Mengantisipasi Sarjana Nganggur
Sementara terkait dengan dugaan pemalsuan kemasan minyak goreng yang beredar di masyarakat, Agus menegaskan bahwa temuan tersebut menjadi atensi yang sudah dalam proses tindak lanjut pihak berwenang.
Saat ini, proses investigasi mengenai MinyaKita palsu tengah dilakukan oleh pihak Polres Cirebon Kota.
“Kami sudah meminta Kasat Reskrim untuk memeriksa perbedaan antara kemasan minyak goreng yang asli dan yang diduga palsu. Agar masyarakat maupun pedagang bisa membedakannya,” jelasnya.
Agus menegaskan, Pemerintah Kota Cirebon bersama aparat kepolisian berkomitmen untuk memastikan bahwa tidak ada oknum yang memanfaatkan peluang dengan menjual produk ilegal.
Edukasi kepada pedagang di pasar dan distributor pun terus dilakukan, agar tidak terjebak dalam perdagangan barang yang tidak sesuai dengan standar atau diduga palsu.
Dia meminta kasus MinyaKita palsu ini menjadi perhatian bersama. Pengawasan harus dilakukan semua pihak terhadap segala bentuk potensi-potensi pelanggaran yang bisa merugikan konsumen.
“Jika ada informasi mengenai distribusi barang ilegal, kami harap masyarakat bisa segera melaporkannya,” ucapnya.