CIREBON, RAKCER.ID – Harga cabai khususnya cabai setan atau cabai rawit merah, mengalami lonjakan yang drastis di Cirebon.
Kenaikan harga yang drastis ini membuat banyak pedagang enggan menjualnya, berimbas pada penurunan permintaan di kalangan konsumen.
Di pasar Harjamukti, harga cabai setan yang biasanya berkisar Rp50.000 per kilogram kini melambung hingga Rp100.000.
Penyebab Kenaikan Harga
Baca Juga:Kisah Maverick Vinales, Pembalap MotoGP yang Mengukir Sejarah dengan Tiga Tim BerbedaIde Dekorasi Kamar Cowok Minimalis yang Elegan dan Anti Mainstream!
- Kegagalan Panen: Banyak petani mengalami gagal panen akibat cuaca yang tidak mendukung, seperti hujan yang berlebihan, yang menyebabkan tanaman cabai mereka rontok dan busuk.
- Penurunan Daya Beli: Dengan harga cabai setan yang melonjak, banyak konsumen yang mengurangi jumlah pembelian. Sebagian bahkan beralih ke cabai lain yang lebih terjangkau.
Sebagai alternatif, banyak pembeli beralih ke cabai rawit yang saat ini dihargai Rp70.000 per kilogram, naik dari harga normal Rp40.000.
Sementara itu, cabai merah biasa pun tidak luput dari lonjakan harga, naik dari Rp30.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.
Dampak pada Pedagang dan Konsumen
- Pedagang: Banyak pedagang yang memilih untuk tidak menjual cabai setan karena risiko kerugian. Mereka lebih memilih menjual cabai yang lebih murah dan lebih laku di pasaran.
- Konsumen: Penggemar rasa pedas harus lebih bijak dalam memilih cabai yang akan dibeli. Dengan harga yang terus meningkat, mereka harus mempertimbangkan anggaran belanja mereka.
Kondisi ini menunjukkan bahwa harga cabai sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca dan permintaan pasar. Dengan demikian, penting bagi konsumen untuk tetap mengikuti perkembangan harga agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam berbelanja. (*)