RAKCER.ID – Profil Simon Tahamata, Penggemar sepak bola Belanda di tahun 1970-1980 mungkin tidak asing lagi dengan nama Simon Tahamata. Orang ini kelahiran Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956, dan dia adalah salah satu pemain sepak bola terbaik di Timnas Belanda.
Simon yang memiliki darah maluku di dalam darahnya, menjadi bukti nyata bahwa pemain sepak bola Indonesia mampu bersinar di kancah internasional. Pada tahun 1979, ia dipanggil untuk membela Tim Oranye dalam pertandingan kualifikasi Piala Eropa 1980 melawan Polandia, dan itu adalah awal kariernya di Timnas Belanda.
Ia mencatatkan 22 caps dan mencetak 2 gol selama berkarir di timnas. Meskipun jumlah tersebut mungkin tidak terlalu banyak, namun kontribusi Simon di lapangan jauh lebih besar dari sekedar statistik. Simon tidak meninggalkan dunia setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1992.
Baca Juga:Profil Mitchel Bakker, pemain keturunan yang pernah bermain di PSG, Leverkusen, Atlanta dan LilleResmi, Man City rekrut bek muda Uzbeskistan Abdukodir Khusanov
Simon terus bermain sepak bola setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1992. Ia mengembangkan namanya dengan bekerja sebagai pelatih di departemen pemuda Ajax Amsterdam. Dia masih dicintai oleh penggemar Ajax hingga saat ini karena dia memelihara dan setia pada Ajax.
Karir Simon Tahamata
Pada tahun 1967–1971, Simon Tahamata bermain sepak bola profesional di klub kecil TSV Theole Tiel. Saat ini menjadi fondasi penting bagi Tahamata muda untuk meningkatkan kemampuan mereka. Setelah menunjukkan potensi yang luar biasa, ia kemudian bergabung dengan akademi Ajax, salah satu klub terbesar di Belanda. Di sana ia menghabiskan waktu hingga tahun 1975 untuk meningkatkan kemampuan.
Pada musim 1975–1976, Tahamata membuat kemajuan besar dalam kinerja ketika ia dipromosikan ke tim utama Ajax. Pada 24 Oktober 1976, dia mencetak gol yang mengesankan dalam pertandingan Ajax melawan FC Utrecht, yang berakhir dengan kemenangan telak 7-0 untuk Ajax.
Tahamata bermain untuk Ajax dari tahun 1980 hingga 1990 dan mencetak 149 gol, menyumbangkan 17 gol, dan memberikan 33 assist. Pada musim 1976/1977, 1978/1979, dan 1979/1980, performanya yang konsisten membantu Ajax meraih tiga gelar Liga Belanda.
Selain itu, ia juga membantu tim memenangkan Piala KNVB pada musim 1978/1979 dan membantu tim mencapai semifinal Piala Eropa I, yang sekarang disebut Liga Champions UEFA, pada musim 1979–1980.