Kamu Suka Durian, 4 Makanan Olahan Durian Khas dari Pelembang 

Kamu Suka Durian, 4 Makanan Olahan Durian Khas dari Pelembang 
Tempoyak Foto : Tangkapan Layar / Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER. ID – Makanan Olahan Durian Khas dari Pelembang, Sejumlah daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) kini memanen buah durian dalam skala besar.

Tak heran jika banyak pedagang durian yang tersebar di banyak daerah dengan harga murah tergantung luasnya.

Selain menjadi buah yang populer, durian dikabarkan tidak dikonsumsi secara utuh. Beberapa olahan durian juga bisa dijadikan oleh-oleh kuliner khas dan juga menjadi salah satu menu terpopuler.

Baca Juga:Kamu Harus Dituntut Mandiri, Sisi Positif Merantau Jauh dari Orangtua Manfaat Positif Pergi Merantau untuk Bekerja, Bisa Meningkatkan Kemandirian Diri  

Oleh karena itu, jika Anda belum sempat menyantap olahan durian ini, belum lengkap rasanya jalan-jalan ke Palembang atau sekitarnya.

Lalu olahan apa saja yang berbahan durian ini, berikut adalah pembahasannya.

1. Lempok Durian

Dengan bentuk mirip dodol, lempok merupakan jajanan berbahan dasar durian yang dibuat tanpa tepung ketan.

Lempok durian tidak hanya enak, tapi juga tahan setahun. Untuk membuat lempok, campurkan daging durian, gula pasir, dan sedikit garam dalam satu wadah. Aduk hingga rata dengan api kecil selama dua jam.

Selain memiliki cita rasa yang menggugah selera, lempok durian mewakili keberagaman dan kedalaman kuliner daerah Sumsel.

Tebing Tinggi adalah rumah bagi salah satu industri rumah tangga terbesar di Sumatera Selatan yang memproduksi lempok.

Para perajin lempok di sini mayoritas adalah turun temurun.

2. Tempoyak

Tempoyak merupakan salah satu masakan yang cukup dikenal dan digemari oleh masyarakat kota palembang dan sekitarnya.

Baca Juga:5 Cara Sederhana Bahagiakan Orang tua Saat Kamu Merantau, yang Penting Kamu Sehat Saja 5 Sisi Positif di Balik Perjuangan Anak Rantau, Kemandirianmu Tidak Perlu Diragukan 

Daging durian yang difermentasi digunakan untuk membuat hidangan ini. Setelah diberi sedikit garam, daging buah durian segar dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat selama seminggu untuk difermentasi dan diubah menjadi tempoyak.

Saking populernya tempeyak di Sumsel, akhirnya tempeyak dipadukan dengan makanan lezat lainnya sehingga terciptalah masakan unik seperti Pepes Patin Tempoyak yang berbahan dasar ikan.

Setelah tempoyak tercampur dengan bumbu halus, patin dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.

Tempoyak memiliki makna budaya yang mendalam selain menjadi hidangan fermentasi yang terbuat dari buah durian bagi masyarakat Palembang.

Durian yang matang dan belum terjual digunakan dalam proses produksi, yang mencerminkan nilai-nilai pelestarian sumber daya alam dan menggunakan pengetahuan lokal saat menyiapkan makanan.

0 Komentar