Keju Tradisional dengan Kontroversi yang Melekat, Inilah Casu Marzu, Keju Belatung

Keju Tradisional dengan Kontroversi yang Melekat, Inilah Casu Marzu, Keju Belatung
Keju belatung foto : Tangkapan Layar / Rakcer.id
0 Komentar

Ciri Khas Casu Marzu

Casu Marzu memiliki karakteristik yang membedakannya dari keju-keju lain

Keju ini memiliki tekstur yang sangat lembut, hampir seperti mentega yang mencair. Bagian tengahnya sering kali lebih cair dibandingkan bagian luarnya.

Rasa Casu Marzu sangat tajam, pedas, dan memiliki aroma yang kuat. Kombinasi ini memberikan pengalaman rasa yang unik bagi penikmatnya.

Salah satu elemen paling kontroversial dari keju ini adalah keberadaan larva hidup di dalamnya. Larva ini sering kali bergerak aktif ketika keju disajikan, menambah sensasi ekstrem bagi yang mencobanya.

Cara Mengonsumsi Casu Marzu

Baca Juga:Harus Kamu Coba Agar Tidak Penasaran, 5 Makanan Khas Kutai Kartanegara5 Kuliner Khas Kawasan Glodok Jakarta Barat yang Wajib Kamu Coba Ketika Berkunjung 

Makan Casu Marzu adalah pengalaman yang membutuhkan keberanian dan rasa ingin tahu. Keju ini biasanya disajikan dalam potongan kecil bersama dengan roti tradisional Sardinia yang disebut pane carasau dan segelas anggur merah lokal.

Ada dua cara utama dalam mengonsumsi keju ini:

Dimakan dengan Larva

Sebagian orang memilih untuk memakan Casu Marzu bersama larva yang masih hidup. Mereka percaya bahwa larva hidup adalah bagian dari pengalaman autentik dan memberikan rasa yang lebih segar.

Tanpa Larva

Bagi mereka yang merasa terganggu dengan keberadaan larva, keju ini dapat disaring terlebih dahulu untuk menghilangkan larva sebelum dimakan.

Larangan oleh Uni Eropa

Karena melibatkan larva hidup dalam pembuatannya, Casu Marzu dianggap melanggar standar keamanan pangan Uni Eropa. Keju ini secara teknis dilarang untuk diproduksi dan dijual secara komersial.

Keju ini dapat menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi dalam kondisi yang tidak higienis. Ada kekhawatiran bahwa larva dapat bertahan hidup dalam sistem pencernaan manusia, meskipun kasus semacam ini sangat jarang terjadi.

Meskipun dilarang secara resmi, Casu Marzu tetap diproduksi dalam skala kecil oleh peternak lokal sebagai bagian dari tradisi. Keju ini juga sering dijual secara ilegal di pasar gelap. Pada tahun 2004, keju ini dinyatakan sebagai “Warisan Budaya Tak Benda” oleh pemerintah Sardinia, yang memberikan perlindungan simbolis terhadap tradisinya.

Meskipun kontroversial, Casu Marzu tetap menarik perhatian banyak orang, termasuk wisatawan dan pecinta kuliner ekstrem. Keju ini sering kali dianggap sebagai tantangan kuliner yang unik dan eksotis.

0 Komentar