Pemanfaatan Sampah Sayuran di Pasar Jagasatru: Langkah Bijak Kurangi Sampah dan Meningkatkan Gizi Hewan

Pemanfaatan Sampah Sayuran di Pasar Jagasatru: Langkah Bijak Kurangi Sampah dan Meningkatkan Gizi Hewan
TINJAU. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya KLHK, Noer Ado Wardojo meninjau dan memberikan informasi bahwa sampah makanan yang ada di Jagasatru masih bisa dikelola kembali agar tidak menjadi sampah. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat, pasar memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah secara mandiri sebelum mencapai Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Seperti halnya di Pasar Jagasatru Cirebon yang berstatus sebagai pasar induk, karena telah menghasilkan ratusan kilogram limbah sayur setiap harinya, sehingga harus diangkut hingga tiga kali sehari.

Kementerian Lingkungan Hidup melalui Staf Ahli Bidang Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya KLHK, Noer Ado Wardojo, menyatakan bahwa lebih dari 60 persen sampah sayur yang biasanya dibuang oleh pedagang sebenarnya masih bisa dikonsumsi jika ditangani dengan baik.

Baca Juga:DPRD Kabupaten Cirebon Gelar Audiensi Bahas Polemik Revitalisasi Pasar Desa JungjangUsai Dilantik, Lucky Hakim-Syaefudin Langsung Tancap Gas Bangun Kabupaten Indramayu

Oleh sebab itu, KLH mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam memanfaatkan sayuran hasil sortiran guna menekan angka food loss.

“Food loss ini menunjukkan bahwa banyak bahan pangan yang sebenarnya masih layak dikonsumsi namun terbuang sebelum diolah atau dikonsumsi. Padahal, jika diperiksa lebih lanjut, sekitar 85 hingga 90 persen dari sayuran ini masih dapat dimasak hanya dengan membuang bagian yang tidak layak,” jelasnya kepada awak media pada (22/2).

Lebih lanjut, Noer mengungkapkan di beberapa wilayah, masyarakat yang membutuhkan masih dapat memanfaatkan sisa sayuran dengan cara mencuci dan membuang bagian yang tidak segar sebelum menggunakannya kembali.

Namun, sebagian besar masyarakat masih enggan mengambil sayur hasil sortiran tersebut karena kebiasaan langsung membuangnya ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada di belakang pasar.

“Kalau di beberapa daerah yang seperti ini ada yang masih mau. Masih mau mengambil, untuk mereka ambil sendiri untuk masak, untuk warga yang memang tidak mampu beli, ini masih bisa dimanfaatkan. Justru sayang jika ini dibuang,” jelasnya.

Selain dikonsumsi kembali dengan perlakuan khusus, kata Noer, limbah sayur yang tidak layak konsumsi juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, seperti untuk bebek, mentok, ayam dan lele.

“Dengan dicacah dan dicampur dalam pakan, sisa sayuran ini dapat meningkatkan kandungan gizi bagi hewan ternak,” katanya.

Baca Juga:Keluhan Lurah dan RW se-Kota Cirebon Soal Data Klampid, DPRD Kota Cirebon Cari Solusi Bersama DisdukcapilDPRD Kota Cirebon Soroti Program Rutilahu dan Kawasan Kumuh di RKPD 2026 DPRKP Kota Cirebon

Melalui gerakan bersih pasar ini, pemerintah berharap kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang lebih baik semakin meningkat, khususnya dalam menekan food loss.

0 Komentar