CIREBON, RAKCER.ID – Beberapa hari lalu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan setelah aksinya yang tegas dan tanpa basa-basi dalam menangani polemik study tour SMAN 6 Depok.
Meski tengah mengikuti retreat di Magelang, Dedi tetap gercep (gerak cepat) dengan langsung menghubungi pihak sekolah untuk meminta klarifikasi terkait keberangkatan ratusan siswa yang nekat berangkat ke Surabaya, Malang, dan Bali, meskipun telah ada larangan resmi.
Aksi ini terekam dalam sebuah video yang diunggah Dedi melalui kanal YouTube pribadinya pada Selasa (25/2/2025).
Baca Juga:Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 11 Titik Jawa Barat untuk Tentukan Awal Ramadhan 1446 HMisteri Terpecahkan! 7 Kota Kuno yang Sempat Hilang dan Kini Ditemukan Kembali
Dalam video tersebut, Dedi menelepon langsung Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan, untuk meminta pertanggungjawaban terkait kebijakan yang bertentangan dengan aturan yang telah ditetapkan. Percakapan ini pun berujung dengan sindiran tajam yang langsung menohok pihak sekolah.
Dedi Mulyadi Telepon Langsung Humas SMAN 6 Depok
Dalam percakapan telepon tersebut, Dedi awalnya menanyakan identitas Syahri. Setelah memastikan bahwa ia berbicara dengan pejabat sekolah yang bersangkutan, Dedi langsung menanyakan siapa yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah di SMAN 6 Depok.
“Siapa Plt (kepala sekolahnya) sekarang?” tanya Dedi.
“Saya, pak,” jawab Syahri.
Mendengar jawaban itu, Dedi langsung memberikan sindiran tajam terkait keputusan sekolah yang tetap memberangkatkan siswa untuk study tour.
“Sudah dikukuhkan saja menjadi kepala sekolah sekalian. Tapi jangan bikin lagi. Study tour, studi mah sampah di Depok belum bisa ditangani, itu anak-anak Biologi jurusan IPA suruh menangani, pak,” kata Dedi dengan nada menyindir.
Tak berhenti sampai di situ, Dedi pun menegaskan bahwa dirinya akan datang langsung ke SMAN 6 Depok setelah menyelesaikan retreat di Magelang. Hal ini semakin memicu rasa penasaran publik mengenai langkah tegas apa yang akan diambil oleh Gubernur Jabar tersebut.
Polemik Study Tour SMAN 6 Depok yang Berujung Pencopotan Kepala Sekolah
Seperti diketahui, kisruh study tour SMAN 6 Depok bermula dari keputusan sekolah yang tetap memberangkatkan 347 siswa kelas XI ke luar daerah, meskipun telah ada larangan resmi. Setiap siswa dikenakan biaya sebesar Rp 3,8 juta dengan sistem subsidi silang. Keputusan ini pun berbuntut panjang, hingga akhirnya Kepala SMAN 6 Depok, SF, dicopot dari jabatannya.