Dedi Mulyadi menegaskan bahwa aturan yang telah ditetapkan harus dipatuhi, dan pihaknya telah memerintahkan UPTD serta Inspektorat untuk menyelidiki sejauh mana pelanggaran yang dilakukan. Bahkan, Dedi tak ragu menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah lebih lanjut jika ditemukan pelanggaran yang lebih serius.
“Kami tidak segan untuk melakukan pemberhentian sementara maupun permanen,” tegas Dedi.
Dedi Mulyadi: ‘Saya Enggak Masalah Dicaci Maki’
Keputusan Dedi mencopot kepala sekolah menuai pro dan kontra di masyarakat. Sebagian pihak mendukung langkah tegasnya, namun ada juga yang mengkritik kebijakan tersebut.
Baca Juga:Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 11 Titik Jawa Barat untuk Tentukan Awal Ramadhan 1446 HMisteri Terpecahkan! 7 Kota Kuno yang Sempat Hilang dan Kini Ditemukan Kembali
Meski begitu, Dedi tetap teguh pada pendiriannya, dengan alasan bahwa kebijakan ini diambil demi kepentingan siswa dan orang tua.
“Saya enggak ada masalah dicaci maki, dibilang Dedi Muliadi atau apapun. Karena saya ini orang tua, tindakan yang saya lakukan adalah untuk kebaikan semua,” ungkapnya melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, Senin (24/2/2025).
Salah satu alasan utama Dedi melarang study tour adalah untuk meringankan beban ekonomi orang tua siswa. Menurutnya, biaya yang besar bisa menjadi beban bagi keluarga kurang mampu dan berpotensi mendorong orang tua berutang demi memenuhi kebutuhan study tour anak mereka.
“Anda para siswa yang kaya-kaya mungkin tidak ada masalah dengan keuangan keluarga, tetapi bagi mereka yang orang tuanya hidup pas-pasan, buat makan pun susah, itu menimbulkan beban utang, bank emok, pinjol, bank keliling,” jelasnya.
Dedi Pertanyakan Urgensi Study Tour ke Luar Provinsi
Tak hanya menyoroti masalah biaya, Dedi juga mempertanyakan urgensi perjalanan ke luar provinsi dengan dalih kunjungan industri. Menurutnya, Jawa Barat memiliki banyak kawasan industri yang bisa dijadikan destinasi studi bagi para siswa.
“Industri itu di Jabar paling banyak. Orang-orang dari Jawa Tengah, Jawa Timur bekerja di kawasan industri Jawa Barat. Kok orang Jawa Barat studinya ke luar Jawa?” ucapnya penuh heran.
Pencopotan Kepala Sekolah, Langkah Tegas atau Berlebihan?
Menanggapi pencopotan SF sebagai kepala sekolah, Dedi menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang luar biasa dalam dunia pendidikan.