JAKARTA, RAKCER.ID – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) bersama Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menjalin kerja sama strategis dalam mempercepat pembangunan desa di seluruh Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian ekonomi desa serta mendorong pemanfaatan potensi desa secara optimal.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menyatakan bahwa ribuan kader Ansor saat ini berperan sebagai kepala desa maupun tenaga pendamping desa.
Baca Juga:Kemenag: Masjid Jadi Posko Alternatif 24 Jam untuk Pemudik, Kurangi Kepadatan di Rest AreaMenag Nasaruddin Umar Perkenalkan Asta Protas, Delapan Program Prioritas Kemenag
Dengan jaringan yang luas, GP Ansor siap berkontribusi dalam pembangunan desa bersama Kemendes PDT.
“Apa yang dilakukan Kemendes sudah luar biasa, dan kami siap berkolaborasi serta menandatangani MoU untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Addin dalam audiensi dengan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, di Kantor Kemendes PDT, Kalibata, Kamis (6/3/2025).
Addin juga mengungkapkan bahwa GP Ansor saat ini tengah membentuk Satgas Patriot Ketahanan Pangan untuk memastikan seluruh potensi desa dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dengan inisiatif ini, kemandirian ekonomi di tingkat desa diharapkan dapat terwujud.
“Kami akan melakukan pengukuhan Satgas Patriot Ketahanan Pangan pada April mendatang di Kabupaten Banyumas,” tambahnya.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menyambut baik kerja sama ini.
Menurutnya, GP Ansor memiliki pengalaman dalam mengawal kebijakan pemerintah di tingkat desa, sehingga sinergi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan.
Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah pengembangan desa tematik yang saat ini sedang dirancang.
Baca Juga:Kemensos Dukung Pembentukan 70 Ribu Koperasi Desa Merah Putih untuk Pengentasan KemiskinanJangan Sepelekan! Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Memicu Diare Saat Puasa
Desa tematik bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal dalam skala besar, termasuk dalam bidang ekspor dan pariwisata.
“Kita ingin menciptakan siklus ekonomi berbasis desa, seperti desa ekspor dan desa wisata. Terima kasih kepada GP Ansor yang telah mengambil inisiatif dan melakukan berbagai terobosan dalam pembangunan desa,” kata Yandri.
Namun, Yandri menekankan bahwa pembangunan desa tidak akan optimal tanpa penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Oleh karena itu, pelatihan dan peningkatan kapasitas tidak hanya ditujukan kepada kepala desa dan perangkatnya, tetapi juga kepada Tenaga Pendamping Profesional (TPP).