Jalan Ciremai Raya Rusak, Walikota Edo Pastikan Perbaikan Sementara Dimulai Hari Ini

Jalan Ciremai Raya Rusak, Walikota Edo Pastikan Perbaikan Sementara Dimulai Hari Ini
SIDAK. Walikota Effendi Edo didampingi sejumlah pimpinan perangkat daerah meninjau langsung jalan rusak yang berada di Jalan Ciremai Raya. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

Sementara itu, di lokasi berbeda, Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kota Cirebon, Totong Kurniawan, mengungkapkan bahwa perbaikan jalan dengan memakai beton di Jalan Ciremai Raya dari setelah lampu merah hingga kawasan sungai Cikenis yang sepanjang 400 meter, ditargetkan akan dilakukan paling lambat pada Juni 2025.

“Perbaikan jalan ini sudah kami rencanakan. Targetnya paling pada bulan Juni sudah mulai dikerjakan dengan cara disulap memakai beton sepanjang 400 meter, dari ujung aspal baru hingga Jembatan Cikenis. Kalau betonisasi, anggarannya sekitar Rp1,9 miliar, dan saat ini masih dalam proses pengajuan,” jelasnya.

Namun, sebelum proses peningkatan jalan dilakukan, Totong menjelaskan bahwa pemerintah akan lebih dulu melakukan penambalan sementara untuk mengatasi lubang-lubang yang berbahaya.

Baca Juga:Jalan Ciremai Raya Kota Cirebon Masuk Kategori Rusak Berat, Perhatian Pemerintah DiperlukanMasjid Raya At-Taqwa Cirebon Jadi Satu-Satunya Masjid Ramah Disabilitas

“Menjelang Lebaran nanti, kami akan melakukan patching atau penambalan jalan yang berlubang. Insya Allah, Senin selesai. Mungkin pekerjaan dilakukan malam hari untuk menghindari kemacetan karena lalu lintas di sini cukup padat,” tambahnya.

Terkait material yang digunakan, perbaikan sementara akan menggunakan campuran aspal panas (CAP) yang setara dengan aspal ARS.

“Aspal yang digunakan standar, dan ketebalannya tergantung dari kondisi lubang di jalan. Jika lubangnya sudah sampai ke fondasi, maka fondasinya akan dibenahi terlebih dahulu sebelum dilapisi dengan aspal ARS,” kata Totong.

Selain kondisi jalan, Edo dan Totong juga menyoroti sistem drainase yang kurang terawat, sehingga menyebabkan genangan air dan mempercepat kerusakan jalan.

Namun, Edo mengakui bahwa pembenahan drainase secara menyeluruh masih sulit dilakukan karena dapat mengganggu aktivitas ekonomi warga sekitar.

“Masalah di sini banyak, terutama drainase. Idealnya, saluran air harus dibenahi total, tapi kalau langsung dibongkar habis, bagaimana dengan usaha warga? Kita tetap mencari solusi terbaik agar perbaikan berjalan tanpa merugikan masyarakat,” kata Edo.

Untuk sementara, Totong menjelaskan langkah yang diambil oleh DPUTR Kota Cirebon adalah melakukan pengangkatan sedimen agar aliran air lebih lancar. Namun, karena keterbatasan alat, pembersihan masih dilakukan secara manual.

Baca Juga:Kekosongan Jabatan Struktural di Pemkot Cirebon Bisa Berdampak pada Kinerja?, Begini Respon BKPSDMGerakan Pangan Murah Cirebon Berikan Potongan Harga Untuk Bahan Pokok Ramadan

“Kalau pakai alat manual, jangkauan cangkul juga terbatas. Kedalaman drainase di sini ada yang mencapai 80 cm, yang sebetulnya cukup kalau tidak ada luapan dari sungai. Tapi, karena tidak terawat, air jadi meluap ke jalan,” jelasnya.

0 Komentar