Secara infrastruktur, organisasi di ASEAN cenderung memilih solusi AI berbasis on-premise atau hybrid dibandingkan dengan cloud.
Hal ini disebabkan oleh tantangan dalam pengelolaan data, termasuk keamanan dan kedaulatan data, yang masih menjadi pertimbangan utama dalam memilih model infrastruktur AI.
Dengan meningkatnya investasi dan adopsi AI, organisasi di ASEAN diharapkan mampu memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi di berbagai sektor.
Baca Juga:Mendorong Transformasi AI di Indonesia: Kunci Sukses Menurut MendiktisaintekTikTok dan Inovasi Feed STEM di Indonesia, Ruang Baru untuk Belajar Sains dan Teknologi
Namun, untuk memastikan keberhasilan implementasi, organisasi perlu fokus pada peningkatan kualitas data, memilih mitra AI yang tepat, serta membangun infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Lenovo bersama IDC melalui CIO Technology Playbook 2025 berusaha memberikan wawasan yang komprehensif mengenai tren AI di ASEAN.
Dengan strategi yang tepat, kawasan ini dapat menjadi pusat inovasi AI yang kompetitif di tingkat global.