CIREBON, RAKCER.ID – TikTok kembali menghadirkan inovasi baru bagi para penggunanya di Indonesia dengan meluncurkan fitur Feed STEM, sebuah kanal khusus yang menyajikan konten edukasi di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (Science, Technology, Engineering, and Math/STEM).
Angga Anugrah Putra, General Manager Content Operations TikTok SEA, menjelaskan bahwa Feed STEM bertujuan untuk memberdayakan pengetahuan yang berkelanjutan di platform TikTok.
Dengan adanya kanal ini, para kreator yang sudah aktif membagikan konten edukatif kini memiliki kesempatan lebih besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Baca Juga:Viral! Ajakan untuk Mengumpulkan Anak Kelahiran 2006 di InstagramViral! Ajakan untuk Mengumpulkan Anak Kelahiran 2006 di Instagram
“Kami telah bekerja sama dengan ratusan kreator dan penerbit konten lokal yang membahas STEM di TikTok. Kini, mereka memiliki wadah khusus di Feed STEM, yang memudahkan pengguna dalam menemukan serta menikmati konten edukasi yang lebih berkualitas,” ujar Angga dalam konferensi pers peluncuran Feed STEM di Jakarta.
Cara Mengakses Feed STEM
Fitur ini secara otomatis aktif untuk pengguna berusia di bawah 18 tahun. Sementara itu, bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas, fitur ini harus diaktifkan secara manual. Berikut langkah-langkahnya:
1. Buka Profil di aplikasi TikTok.
2. Ketuk Menu di bagian atas, lalu pilih Pengaturan dan Privasi.
3. Masuk ke sub-menu Preferensi Konten.
4. Pilih Feed STEM, lalu aktifkan fitur tersebut.
Setelah diaktifkan, Feed STEM akan muncul di bagian atas layar utama TikTok, tepat di sebelah kiri tab For You. Dengan begitu, pengguna bisa langsung mengakses berbagai konten STEM dengan lebih mudah.
Moderasi Ketat Demi Konten Berkualitas
TikTok memastikan bahwa konten yang masuk dalam Feed STEM telah melalui proses kurasi yang ketat. Konten yang dapat muncul di kanal ini harus memiliki:
Tujuan pembelajaran yang jelas.
Pendalaman materi yang akurat dan dapat diverifikasi.
Kesesuaian dengan standar edukasi yang berlaku.
TikTok melarang konten yang mengandung isu politik kontroversial, eksperimen berbahaya, misinformasi, serta promosi dan monetisasi komersial untuk muncul di Feed STEM.
“Kami ingin Feed STEM benar-benar menjadi ruang belajar yang aman dan bermanfaat. Oleh karena itu, konten yang berisi jualan atau eksperimen berbahaya tidak akan kami izinkan,” tambah Angga.