CIREBON, RAKCER.ID – Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar teknologi masa depan ia telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, membentuk cara kita bekerja, belajar, dan berinteraksi.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menegaskan bahwa ada beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan untuk mempercepat transformasi AI di Indonesia.
Mulai dari regulasi hingga peran organisasi, semua aspek ini harus dikembangkan secara seimbang agar AI bisa dimanfaatkan secara optimal.
Baca Juga:TikTok dan Inovasi Feed STEM di Indonesia, Ruang Baru untuk Belajar Sains dan TeknologiViral! Ajakan untuk Mengumpulkan Anak Kelahiran 2006 di Instagram
Enam Faktor Kunci Transformasi AI di Indonesia
Untuk mewujudkan ekosistem AI yang inklusif dan berdaya saing global, ada enam faktor utama yang harus diperhatikan:
1. Regulasi yang Jelas dan Adaptif
Perkembangan AI harus dibarengi dengan regulasi yang melindungi semua pihak. Ini mencakup aturan terkait big data, privasi, serta etika dalam penggunaan AI. Regulasi yang adaptif akan memberikan kepastian hukum bagi industri, akademisi, dan masyarakat.
2. Infrastruktur Digital yang Kuat
AI tidak bisa berkembang tanpa ekosistem digital yang memadai. Diperlukan platform AI yang mumpuni, pusat data nasional yang andal, serta jaringan komunikasi yang merata di seluruh Indonesia agar AI bisa diadopsi dengan lebih luas.
3. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)
AI bukan hanya soal mesin dan algoritma, tapi juga soal manusia yang menggunakannya. Pendidikan formal, pelatihan vokasi, serta program pembelajaran sepanjang hayat harus diprioritaskan agar generasi muda dan tenaga kerja Indonesia siap menghadapi era AI.
4. Pengelolaan dan Pengawasan Data yang Efektif
Data adalah aset strategis di era digital. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme yang jelas dalam mengelola dan mengawasi data agar dapat digunakan secara bertanggung jawab dan efisien.
5. Panduan Etika dan Keamanan AI yang Terus Diperbarui
Perubahan dalam teknologi AI harus diiringi dengan pembaruan panduan penggunaan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Etika dan keamanan dalam penggunaan AI menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan.
6. Peran Aktif Organisasi Profesi
Organisasi di bidang teknologi dan AI perlu mengambil peran lebih besar dalam membangun standar kompetensi, memberikan sertifikasi, serta memastikan bahwa AI diimplementasikan dengan cara yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat.