CIREBON, RAKCER.ID – Lahan sawah di Kota Cirebon terus menyusut. Saat ini lahan sawah di Kota Cirebon tersisa 110 hektar saja. Itupun kepemilikannya berada di tangan warga. Sebagian malah milik pengembang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Elmi Masruroh SP MSi mengatakan, pemerintah tak bisa berbuat banyak mencegah berkurangnya sawah perkotaan.
“Kembali lagi karena sawah di perkotaan itu sudah milik pererangan bahkan ada yang milik pengembang jadi kalau pemerintah memaksakan juga sudah menjadi hak mereka apa nanti tidak mendzalimi,” kata Elmi.
Baca Juga:Kejari Kota Cirebon Tingkatkan Kasus PIP di SMAN 7 ke Tahap Penyidikan, Begini Katanya…Cuti Bersama Selesai, ASN Cirebon Kembali Bekerja dengan Agenda Halal Bihalal
Dia membenarkan, pemilik lahan lebih tertarik mengalihfungsikan sawahnya menjadi tempat yang lebih komersil. Seperti didirikan bangunan, dijual bahkan dijadikan perumahan. Hal ini lantaran harga tanah perkotaan cukup tinggi.
“Karena memang di kota ini perdagangan dan jasa jadi untuk lahan pertanian ini adanya di wilayah Argasunya,” jelasnya.
Dari 110 hektar lahan sawah di Kota Cirebon yang masih eksis, 93 hektar di antaranya memang telah ditetapkan sebagai lahan sawah dilindungi (LSD) oleh Kementerian ATR/BPN. Namun itu tak membuat pemilik lahan kehilangan haknya atas pengelolaan dan fungsi sawah.
“Tapi yang jelas sawah-sawah yang ada di kota itu sudah ada yang masuk ke lahan sawah dilindungi yang di-SK-kan Kementerian ART/BPN di Argasunya dan Kalijaga,” ungkapnya.
Pemilik lahan tetap bisa mengalihfungsikan lahan mereka. Misal didirikan bangunan atau bentuk lain.
“Dan itu kalau ada pergantian fungsi dari sawah menjadi yang lain itu harus minta izin ke Kementerian ATR/BPN. Itu paling tidak memperlambat alih fungsi lahan,” tuturnya.
Ketua Kelompok Tani Sipeti, Munawar menyaksikan sendiri alih fungsi lahan sawah di Kota Cirebon. Dia mencontohkan di sekitar tempat tinggalnya dulu ada hamparan sawah luas.
Baca Juga:Wakil Gubernur Jawa Barat Kecewa Bupati Indramayu Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tanpa IzinWalikota Effendi Edo Lepas Panen Raya Padi, Produktivitas Cirebon Stabil di 6 Ton per Hektar
Namun perlahan, di hamparan itu tak lagi nampak daun padi, melainkan atap rumah-rumah warga yang saling menghimpit. “Dulu waktu kecil, ini sawah semua. Sekarang jadi perumahan,” tambah Munawar.
Lahan sawah di Kota Cirebon yang tersedia pun sudah dikavling. Tinggal tunggu waktu diurug dan bercokol bangunan-bangunan baru.