De-Coupling: Saat Cina dan AS Mutusin Cerai Ekonomi di Depan Dunia

De-Coupling: Saat Cina dan AS Mutusin Cerai Ekonomi di Depan Dunia
Ilustrasi Perang Dagang Global. Foto: Pribadi/rakcer.id
0 Komentar

Jadi, siapa yang lebih sakit? Jawabannya dua-duanya sama-sama kesakitan, hanya saja mereka menunjukkan luka dengan cara yang berbeda. Dan di tengah duel ini, dunia pun ikut merasakan getarannya.

Negara Kayak Indonesia: Jadi Penonton yang Harus Putar Otak

Di tengah geger dagang antara dua raksasa dunia yakni Amerika Serikat dan Cina dan beberapa negara berkembang seperti Indonesia jadi kayak penonton di tribun VIP. Tapi jangan salah, meski cuma “nonton”, posisi ini justru penuh tekanan. Kita harus mikir keras: mau dukung siapa?

Amerika Serikat adalah mitra strategis. Soal politik, keamanan, dan diplomasi, kita punya sejarah kerja sama yang erat. Tapi di sisi lain, Cina adalah mitra dagang utama—dari belanja bahan baku sampai ekspor hasil bumi, hubungan dagang dengan Cina nggak main-main.

Baca Juga:Tertidur atau Terjaga? Kenapa Jam 1 Pagi Adalah Saat Paling Jujur dalam Hidupmu5 Alasan Kenapa Interior Rumah Gen Z Itu Instagramable Banget

Jadi gimana? Banyak negara akhirnya pilih jalan tengahnya main aman dengan menjaga hubungan baik sama dua-duanya, sambil lihai cari celah di antara pertikaian.

Salah satu celah itu datang dari keputusan perusahaan global yang kabur dari Cina gara-gara tarif impor Amerika. Mereka butuh tempat baru buat relokasi pabrik. Dan negara-negara Asia Tenggara langsung pasang karpet merah. Vietnam, Thailand, dan Indonesia jadi alternatif menarik upah masih kompetitif, lokasi strategis, dan pasar domestik besar.

Indonesia pun dapat warisan peluang. Pabrik-pabrik baru dibuka, lapangan kerja bertambah, dan ekonomi lokal ikut bergerak. Semua itu terjadi karena dua “sepupu kaya” ribut rebutan tanah, lalu bisnisnya pindah ke tangan kita.

Di sisi lain, ketika produk-produk buatan Cina ditolak mentah-mentah oleh AS, mereka butuh tempat baru untuk buang jangkar. Maka muncullah strategi ekspansi pasar ke negara berkembang, termasuk Indonesia mulai dari ponsel, elektronik, sampai peralatan rumah tangga produk Cina makin banyak kita temui di etalase toko.

Bisa dibilang, ini kayak kamu mendadak dapet warisan, tapi bukan karena hoki. Karena dua sepupu yang biasanya akur, lagi ribut gede-gedean. Dan kamu, si sepupu jauh yang awalnya gak dilirik, jadi dapat bagian karena situasi tapi lumayan kan?

0 Komentar