CIREBON – Pemerintah Daerah Kota Cirebon meluncurkan program sosial bertajuk “Kota Cirebon Eman ning Mimi”.
Progam tersebut dilaunching langsung oleh Wakil Walikota, Siti Farida Rosmawati, mewakili Walikota Cirebon, Effendi Edo.
Program “Kota Cirebon Eman ning Mimi” ini merupakan tindak lanjut program “Jabar Nyaah Ka Indung” yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Baca Juga:Team Satgas Kebersihan Bebersih Sampah di Jalan Sudirman, Wawalkot Siti Farida Turun LangsungDamkar Kota Cirebon bagi 10 Tips Rumah Aman Selama Ditinggal Mudik
Pemkot Cirebon berinisiatif untuk mengadaptasi dan mengembangkan program tersebut sesuai dengan karakter lokal kota.
Wakil Walikota Cirebon, Siti Farida menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah nyata untuk merawat dan menyayangi ibu-ibu lanjut usia.
Tak hanya sekedar program sosial, program ini juga menjadi bentuk penghormatan dan tanda cinta kepada para perempuan tangguh yang telah mengorbankan banyak hal untuk keluarga dan masyarakat.
“Kasih sayang tak boleh berhenti pada mereka yang muda dan kuat saja. Ibu-ibu lansia juga perlu mendapat perhatian khusus dari sisi kesehatan, pendidikan, hingga sosial,” ungkap Siti Farida.
“Kota Cirebon Eman ning Mimi” ini, lanjut Siti Farida, menekankan pentingnya dukungan dan kepedulian dari seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.
Bahkan, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Cirebon, mulai dari eselon II hingga IV, didorong untuk memiliki ‘ibu asuh’, perempuan lansia atau kurang mampu yang memenuhi kriteria penerima manfaat program ini.
Kriteria sasaran dari program ini, disebutkan Farida, meliputi ibu lansia terlantar atau tidak mampu, ibu hamil dengan risiko stunting, perempuan kepala keluarga, serta penyintas kekerasan.
Baca Juga:"Maharramadhan" Ajak Generasi Muda Isi Ramadhan dengan Hal PositifArus Mudik Dimulai, Herman Khaeron Minta Semua Pihak Terkait Buat Inovasi
Pendataannya dilakukan berdasarkan domisili, dan bersumber dari dinas terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), kecamatan dan kelurahan.
Siti Farida juga menegaskan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya berupa materi, namun juga bentuk pendampingan sosial dan psikologis.
“Ini tentang kehadiran, tentang empati. Tentang bagaimana kita bisa hadir secara nyata di kehidupan mereka,” jelas Siti Farida.
Program ini, diharapkan bisa membangun kesadaran kolektif, bahwa kota yang baik adalah kota yang tidak melupakan para ibu dan lansianya.