CIREBON,RAKCER.ID – Mahalnya biaya pendaftaran Kejuaraan Karate Bupati Cup 2025 yang digelar oleh Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Cirebon menimbulkan polemik. Muncul desakan, transparansi pengelolaan dana kegiatan tersebut.
Hal itu, disampaikan Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Raharja, Selasa (15/4). Ia menilai perlunya pengawasan lebih ketat terhadap mekanisme pendanaan turnamen yang mengusung semangat pembinaan atlet.
Dengan biaya pendaftaran mencapai Rp 350 ribu per atlet dan jumlah peserta yang dikabarkan sekitar 600 orang, total dana yang terkumpul dari pendaftaran bisa menyentuh angka Rp 210 juta. Angka ini memicu pertanyaan publik, terutama soal alokasi dana dan manfaat yang diterima peserta.
Baca Juga:Titiek Puspa Tutup Usia di Usia 87 Tahun, Indonesia Kehilangan Sosok Legenda MusikPelantikan Bupati Cirebon Menunggu Kepastian Kemendagri
“Kalau memang turnamen ini bertujuan untuk pembinaan, maka harus jelas dan terbuka ke mana saja dana itu dialokasikan. Jangan sampai pembinaan justru berubah jadi beban bagi masyarakat,” ujar Sutardi.
Ia juga menyinggung bahwa dalam turnamen tersebut, atlet pemenang hanya mendapatkan sertifikat dan medali. Kondisi ini membuat publik bertanya-tanya tentang efisiensi anggaran dan bentuk apresiasi terhadap para juara.
Sutardi memastikan pihaknya akan menggelar evaluasi bersama seluruh cabang olahraga (Cabor) di bawah naungan KONI Cirebon. Langkah ini dianggap penting untuk menegakkan prinsip keadilan dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan event olahraga.
“Kalau memang anggaran penyelenggaraan mahal, jangan serta-merta dibebankan ke orang tua atlet. Harusnya dicarikan solusi atau subsidi dari pihak terkait, termasuk lewat anggaran pembinaan yang sudah ada di KONI,” katanya.
Desakan transparansi ini mencerminkan kebutuhan akan tata kelola yang lebih profesional dalam dunia olahraga lokal. Sutardi menegaskan bahwa setiap kejuaraan seharusnya bisa menjadi wadah pembinaan, bukan ladang komersialisasi yang justru menyingkirkan potensi atlet dari keluarga kurang mampu.
Sebelumnya, sejumlah orang tua atlet menyuarakan protes terkait uang pendaftaran kejuaraan Karate Bupati Cup yang dijadwalkan bakal digelar 26-27 April 2025 itu, imagenya malah menjadi ajang mengumpulkan cuan bagi penyelenggara.
Salah satunya disampaikan Faizal. Ia mengaku keberatan atas tingginya biaya yang dibebankan kepada peserta. Pasalnya peserta diwajibkan membayar Rp350 ribu untuk biaya pendaftaran, ditambah iuran kontingen sebesar Rp150 ribu. Total hampir setengah juta rupiah untuk satu atlet.