Hákarl, Hidangan Paling Bau di Dunia 

Hákarl, Hidangan Paling Bau di Dunia 
Hákarl Foto : Tangkapan Layar / Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Hákarl, Hákarl adalah hidangan tradisional Islandia yang terkenal dengan cita rasanya yang sangat unik dan aromanya yang tajam.

Hidangan ini terbuat dari daging hiu Greenland (Somniosus microcephalus) yang difermentasi dan dikeringkan selama beberapa bulan sebelum dikonsumsi.

Proses fermentasi ini diperlukan karena daging hiu Greenland mengandung zat beracun yang membuatnya tidak bisa dimakan dalam keadaan segar.

Baca Juga:Aquarium Air Laut Semakin Hidup, 5 Jenis Koral Terumbu Karang Air LautCara Membuat Aquascape dan Bisa Dibuat Dengan Mudah Serta Cocok Untuk Pemula

Hákarl sering dianggap sebagai salah satu makanan paling ekstrem di dunia karena aroma amonia yang menyengat dan rasa yang khas.

Sejarah dan Asal-usul Hákarl

Hákarl telah menjadi bagian dari kuliner Islandia selama berabad-abad. Masyarakat Viking yang pertama kali menetap di Islandia harus menemukan cara untuk mengawetkan makanan di lingkungan yang keras dan dingin.

Salah satu solusinya adalah dengan mengawetkan daging hiu melalui fermentasi dan pengeringan.

Karena hiu Greenland hidup di perairan dingin Atlantik Utara dan memiliki kandungan zat beracun seperti trimetilamin oksida (TMAO) dan urea, masyarakat Islandia mengembangkan teknik fermentasi khusus untuk menghilangkan racun tersebut.

Hingga kini, hákarl tetap menjadi simbol dari tradisi kuliner Islandia dan sering disajikan dalam acara-acara budaya, seperti festival pertanian Þorrablót.

Proses Pembuatan Hákarl

Pembuatan hákarl melibatkan beberapa tahap yang memakan waktu hingga beberapa bulan

Daging hiu Greenland dipotong menjadi bagian besar dan dikubur dalam tanah atau disimpan dalam kotak kayu selama 6 hingga 12 minggu. Proses ini memungkinkan cairan beracun dalam daging mengalir keluar.

Baca Juga:Rekomendasi 5 Merk Makanan Kucing yang Baik dan BergiziKamu Penghobi Burung Kolibri, Inilah 5 Jenis Burung Kolibri yang Biasa Dipelihara

Selama periode fermentasi, enzim alami dalam daging hiu membantu menguraikan senyawa beracun. Daging hiu mengalami perubahan kimiawi yang membuatnya aman untuk dikonsumsi.

Setelah fermentasi selesai, daging hiu digantung di tempat terbuka yang berventilasi baik selama beberapa bulan agar mengering sepenuhnya. Proses ini menghasilkan lapisan luar yang kering dan bagian dalam yang lebih lembut.

Setelah kering, daging dipotong menjadi potongan kecil dan siap untuk dimakan. Hákarl biasanya disajikan dalam potongan dadu kecil bersama minuman keras tradisional Islandia yang disebut Brennivín untuk membantu menetralkan rasa yang kuat.

0 Komentar