Dana PMT Belum Cair, Kader Posyandu dan Posbindu di Kota Cirebon Nombok

Dana PMT Belum Cair, Kader Posyandu dan Posbindu di Kota Cirebon Nombok
BELUM CAIR. Para kader Posyandu dan Posbindu di Kelurahan Pekiringan curhat dan mengeluhkan anggaran PMT yang masih belum cair. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Tak hanya insentif bagi guru PAUD yang belum cair dan membuat mereka menjerit, ternyata kondisi yang sama juga dirasakan oleh para kader posyandu di Kota Cirebon.

Anggaran untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada Posyandu dan Posbindu pun sampai saat ini belum cair.

Ketua Posyandu Sri Rezeki 2 RT 02 RW 06 Suradinaya Utara Kelurahan Pekiringan, Nina Maryati mengungkapkan, komplain terkait dengan pencairan PMT yang telat ini sudah disuarakan para kader.

Baca Juga:Pemkot Cirebon Siapkan Relokasi Pedagang Sukalila, Ini Lokasi Alternatifnya20 Atlet Karate Kota Cirebon Berlaga di Seleksi BK Porprov Bandung

Pasalnya, anggaran PMT harusnya turun setiap tiga bulan, meskipun Posyandu atau Posbindu dilakukan setiap bulan.

“PMT harusnya tiap bulan, tapi dibayarkan 3 bulan sekali. Kam ingin keluar setiap bulan, tapi ini saja selalu telat,” ungkap Nina kepada Rakyat Cirebon, Jumat (9/5).

Selama anggaran belum dicairkan, lanjut Nina, maka setiap kegiatan Posyandu, maupun Posbindu, kader harus menalangi untuk pengadaan PMT.

“Sementara belum turun kita nombok, ketua nombok. Sampai saat ini nombok 2 bulan, April dan Mei,” lanjutnya.

Disebutkan Nina, anggaran untuk PMT sendiri turun dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dengan besaran Rp310 ribu per bulannya.

Di Posyandu saja, dengan besaran demikian, maka para kader harus menyiapkan dana talangan Rp620 ribu dua kali posyandu di bulan April dan Mei ini.

“Balita di kami saja, terakhir ada 37, dua bulan ini belum turun. Kami minta jangan sampai pas posyandu nombok, jangan telat lah,” kata dia.

Baca Juga:Genjring Dog-dog Tetap Berdentum di Cirebon Meski Minim AtraksiGenjring Dog-dog Tetap Berdentum di Cirebon Meski Minim Atraksi

Sementara itu, Sekretaris Posbindu RT 04 Sri Rezeki 3 di RW yang sama, Widayati menambahkan, kejadian yang sama juga terjadi di Posbindu yang merupakan pemeriksaan untuk lansia.

Untuk para lansia, PMT dianggarkan sebesar 200 ribu per bulan, sama hal dengan Posyandu, maka para kader pun harus nombok karena anggaran yang tak kunjung dicairkan.

“PMT untuk Posbindu 200 ribu per bulan. Kami sih minta ditambah, karena lansia di Posbindu saya banyak, sampai 50, tapinya kita nombok juga,” keluh Widayati.

Para kader ini berharap, agar ke depan, sektor kesehatan lebih diperhatikan, termasuk soal PMT untuk Posyandu dan Posbindu.

0 Komentar